Pemkab Tanah Bumbu

Ngopi Sambil Diskusi, Warga Satui Soroti Isu Tata Ruang hingga Lingkungan

apahabar.com, SATUI – Sejumlah permasalahan sosial masyarakat dan lingkungan menjadi topik utama pembahasan dalam acara ngopi…

Sejumlah tokoh masyarakat Satui saat menggelar diskusi di Cafe E & Kopi. Foto-Istimewa

apahabar.com, SATUI – Sejumlah permasalahan sosial masyarakat dan lingkungan menjadi topik utama pembahasan dalam acara ngopi bersama tokoh masyarakat Satui di Cafe E & Kopi, Senin (18/2/2019) malam.

Di antara sekian banyak problematika yang dikemukakan, persoalan lingkungan dan tata ruang menjadi sorotan. Ketiadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Satui menjadi catatan khusus peserta diskusi.

Tokoh masyarakat Satui, Mila Karmila, mengharapkan pemerintah daerah dapat merealisasikan pembangunan RTH di Kecamatan Satui. Dia menilai, keberadaan RTH sangat mendesak untuk dibangun.

“Terkait belum adanya RTH di Satui tentu memprihatinkan. Padahal warga di sini sangat membutuhkan fasilitas itu,” ujar Mila.

Baca Juga:Jelang Mappanretasi, Perbaikan Jalan Nasional Diminta Dipercepat

Selain memiliki fungsi untuk wadah bersantai masyarakat atau menjadi pusat berkumpulnya anak muda, RTHmemiliki fungsi yang jauh lebih luas. RTH merupakan paru-paru kota yang dapat menambah oksigen sekaligus menyerap karbondioksida. RTH juga dapat berfungsi sebagai daerah resapan air.

Wakil Ketua DPRD Tanbu, H.M Alfiya Rakhman, yang hadir di antara peserta diskusi langsung menanggapi hal tersebut.

Dia menjelaskan pemerintah daerah sebenarnya sudah berupaya membangun fasilitas publik seperti RTH untuk Kecamatan Satui. Namun, pemerintah daerah masih terkendala dalam urusan pembebasan lahan.

“Lahan yang diperlukan minimal dua hektar. Sebelumnya blue print rencana pembangunan RTH sudah dicetak. Namun masih terkendala soal lahan,” kata Alfia.

Sementara Ketua LP2LS, Bambang Sucipto, mengharapkan pemerintah daerah bisa melakukan penataan ruang agar pembangunan fasilitas publik di Satui bisa dilakukan dengan optimal.

Dia juga meminta kepada Pemerintah Kecamatan Satui untuk mengundang dan menyediakan ruang diskusi bagi pelaku wiarausaha di Satui.

Ketua Umum LSM PETA, Agus Rismalian Noor, sebagai penggagas acara, mengatakan diskusi sambil ngopi itu akan dijadwalkan rutin setiap dua minggu sekali. Topik diskusinya juga akan dibuatlebih spesifik dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten sesuai tema diskusi yang diangkat.

Baca Juga: Tuan Guru Udin Ajak Umat Islam Bersholawat dan Muliakan Keturunan Nabi Muhammad

Reporter: Puja Mandela
Editor: Muhammad Bulkini