Skandal Tambang Ilegal

Ngaku Tak Tahu Keberadaan Ismail Bolong, Castro: Pertaruhan Nama Baik Polri!

Peneliti Pusat Studi Anti-Korupsi, Castro menyebut penanganan kasus Ismail Bolong adalah pertaruhan nama baik bagi institusi Polri

Mabes Polri resmi menetapkan Ismail Bolong sebagai tersangka penambangan ilegal. Foto via Antara

apahabar.com, JAKARTA – Mabes Polri mengaku tidak mengetahui kondisi terkini dari mantan anggota Polres Samarinda, Ismail Bolong yang menjadi tersangka dari kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Peneliti Pusat Studi Anti-Korupsi Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah atau yang biasa dikenal dengan Castro, menyebut penanganan kasus Ismail Bolong ini adalah momentum bagi Polri untuk menaikkan kepercayaan masyarakat. Jika tidak serius, maka publik akan mempertanyakan komitmennya.

“Penanganan kasus Bolong ini pertaruhan nama baik Kepolisian. Kalau penanganan kasusnya setengah hati, jangan harap public trust itu bertumbuh,” ujar Castro kepada apahabar.com, Rabu (12/4).

Baca Juga: Simpang Siur Keberadaan Ismail Bolong, Keraguan Castro Terbukti

Castro pun mendorong agar Polri segera mengungkap seterang-terangnya  keberadaan dari Ismail Bolong. Pasalnya, sedari penetapannya sebagai tersangka Desember 2022 lalu, Ismail belum pernah menunjukkan batang hidungnya di hadapan publik.

“Sebenarnya mudah, Polri tinggal menyampaikan secara terbuka, dimana keberadaan Bolong sekarang,” ungkapnya.

Hal itu diperparah dengan keterangan Polri yang mengaku tidak mengetahui dimanakah keberadaan Ismail Bolong saat ini. Mereka hanya kerap kali berdalih 'sedang merampungkan berkas’ dari tersangka tambang ilegal Kaltim tersebut.

“Kalau masih ditahan, dimana ditahannya? Jawabannya tidak perlu berputar-putar lempar sana-sini. Termasuk dengan alasan kenapa berkas perkara Bolong ini bolak-balik,” katanya.

Baca Juga: Misteri Kasus Ismail Bolong: Ditahan atau Sudah Bebas?

Kesan Ismail Bolong yang tidak pernah muncul sama sekali ke publik itu, yang akhirnya membuat publik curiga terhadap keseriusan dan keterkaitan pejabat Polri dalam kasus ini.

Meskipun telah ditampik berulang kali oleh Kabareskrim Polri, menurutnya wajar jika publik mencurigainya jika kasus ini tidak kunjung rampung.

“Kok kesannya (seperti) disembunyikan. Jelas ini mengundang kecurigaan publik,” pungkasnya.

Sebelumnya, berhembus wacana dari sejumlah pihak yang mengklaim sempat melihat keberadaan Ismail Bolong di Kalimantan. Kehadirannya itu disebut sebagai pemicu kembali beroperasinya tambang ilegal di Kaltim.