Sport

Nasib Kelanjutan Kompetisi di Tanah Air Masih Tanda Tanya

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah RI melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali belum bisa memastikan…

Ilustrasi Liga 1 2020. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah RI melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali belum bisa memastikan nasib kelanjutan kompetisi profesional di tanah air.

Mengingat pandemi Corona virus disease atau Covid-19 di Indonesia belum tuntas.

Meski demikian, menurutnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, menurutnya, sudah memberikan saran kepada Kemenpora.

Apabila kompetisi kembali bergulir, maka harus ada protokol kesehatan yang disiapkan, di antaranya rapid test dan swab.

“Ada saran sebelum itu dilakukan rapid test dan swab, tapi kita lihat seberapa permintannya kita akan sampaikan ke gugus tugas,” kata Zainudin dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (14/5).

“Gugus tugas sudah menyampaikan misalnya tanpa penonton, harus di-swab dan rapid test untuk pemain dan staf, tapi klub-klub belum merespons,” ujarnya menambahkan.

Semenjak kompetisi profesional ditangguhkan pada Maret lalu, beberapa atlet dan pemain dipulangkan ke daerah masing-masing dengan tetap dibekali program latihan mandiri.

Padahal beberapa cabang olahraga seperti basket misalnya membutuhkan latihan tim di lapangan yang tentu saja bakal melibatkan kontak fisik.

Namun untuk memanggil para atlet kembali dan menggelar latihan secara berkelompok, menurut Zainudin masih sulit untuk dilakukan dalam waktu dekat.

Terlebih eskalasi penyebaran virus corona belum menunjukkan penurunan.

Hingga saat ini hanya ada beberapa cabang olahraga yang masih melanjutkan aktivitas pelatnasnya.

Antara lain angkat besi, bulu tangkis, dan menembak.

Meski demikian, latihan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan baik yang telah disampaikan oleh gugus tugas maupun Kemenpora.

“Kami sudah menyampaikan protokol keolahragaan kepada para pengurus cabor, organisasi, dan kepala dinas pemuda dan olahraga di berbagai provinsi. Kita juga perbaharui sesuai dengan perkembangan yang ada,”

“Silakan tetap berlatih tapi protokol ketat. Untuk bulu tangkis, saya sudah mewanti-wanti agar para atlet yang sudah di dalam pelatnas tidak boleh keluar dan tidak boleh ada orang yang menjenguk,” ujar dia.

Sementara itu, PSSI masih tetap dengan opsi awal perihal untuk memutuskan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.

Pelaksana Tugas (plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan akan tetap berpedoman pada status darurat yang diberlakukan BNPB sampai 29 Mei mendatang untuk menunggu dalam memutuskan nasib kompetisi.

Sebelumnya PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi sejak Maret 2020 dengan status force majeure.

“Tentang kompetisi, Exco memutuskan tetap masih berpegang terhadap SKEP/48/III/2020 yang ditandatangani ketum terkait status liga dalam keadaan kahar sesuai status tanggap darurat BNPB,” ujar Yunus.

“Surat keputusan Ketum masih berlaku sampai tanggal 29 Mei mendatang,” kata Yunus.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah meminta masukan dari peserta Liga 1 dan Liga 2 untuk meminta masukan terkait kelanjutan kompetisi musim 2020.

Mayoritas peserta Liga 1 memberikan masukan agar kompetisi lebih baik dihentikan.

PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 untuk sementara karena pandemi Covid-19.

Rencananya kompetisi akan kembali bergulir pada 1 Juli.

Namun, PSSI juga harus menunggu status darurat Covid-19 sampai 29 Mei yang diberlakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Jika status darurat setelah tanggal 29 Mei diperpanjang BNPB dan PSSI memandang kondisinya belum cukup ideal, maka PSSI memastikan tidak akan melanjutkan kompetisi.

Rencananya PSSI akan menggelar turnamen sebagai pengganti Liga 1, tetapi belum diketahui kapan akan digelar.(ant/bsc)

Menpora Zainudin Amali. Foto-Antara

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin