Pemilu 2024

NasDem Batal Laporkan SBY ke Bareskrim: Dilarang Surya Paloh!

Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.

SBY mengkomentari manuver politik Anies. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Demokrat)

apahabar.com, JAKARTA - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.

Sebab Sahroni dilarang Ketua Umum Surya Paloh untuk mempolisikan SBY.

"Jadi, saya sebenarnya sudah siap melaporkan, tetapi tadi perintah Ketum (Surya Paloh) untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi Pak Anies juga WA (kirim pesan WhatsApp) saya untuk meminta hal yang sama," kata Sahroni, Senin (4/9).

Baca Juga: SBY Kecam Manuver Anies: Bagai Musang Berbulu Domba

"Pak Anies ingin fokus ke depan. Ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres (Pemilu) 2024," sambung dia.

Baca Juga: SBY: Gaya Politik Capres Anies Baswedan Sangat Buruk!

Semula Sahroni atas nama pribadi akan melaporkan SBY terkait respons terhadap pengkhianatan Anies Baswedan.

Menurut dia, tidak pernah ada pembicaraan soal hal itu saat pertemuan di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 25 Agustus 2023. Sahroni pun mengaku dia mengikuti secara langsung pertemuan tersebut.

"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tetapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar," jelasnya.

"Jadi, apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi, nggak ada. Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres (Pemilu) 2004," lanjut dia.

Baca Juga: Sambangi SBY, Anies Lapor Hasil Pertemuan NasDem dan Elektabilitas yang Anjlok

Sebelumnya, DPP Partai NasDem berencana melaporkan SBY ke Bareskrim Polri.

Kemudian Partai Demokrat tersebut telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sekaligus mencabut dukungannya kepada bakal capres Anies Baswedan setelah deklarasi Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).

Partai Demokrat menyatakan bahwa Partai NasDem membuat keputusan sepihak dengan mengajak kerja sama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.