Pemilu 2024

Nasaruddin Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Kebutuhan PDIP!

Nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar tengah santer dikaitkan sebagai salah satu bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/7) ANTARA/Desca Lidya Natalia.

apahabar.com, JAKARTA - Nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar tengah santer dikaitkan sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo.

Hal itu didukung pula dengan pernyataan dari Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy yang menyebut partai berwarna hijau tersebut sedang 'mengelus' Nasaruddin.

Baca Juga: PPP Klaim Usulkan Nasaruddin Umar Jadi Cawapres Ganjar

"Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," ujar Rommy, sapaan akrabnya beberapa hari lalu.

Lantas apakah hal tersebut bisa teralisasi apalagi mengingat kebiasaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang kerap menyandingkan capresnya dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Menolak Disebut Tak Izin saat Konsolidasi Ganjar

"Memang yang dicari PDIP, pertama tokoh yang senior, berlatar belakang NU dan cawapresnya tidak mengganggu kepentingan politik PDIP di tahun 2024 sampai 2029 nanti," ujar pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi apahabar.com, Kamis (18/5).

Ia menyimpulkan bahwa kriteria tersebut sesuai dengan figur Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Hingga Mei, Elektabilitas Ganjar Unggul di Sejumlah Lembaga Survei

"Jika soal tidak menghalau politik identitas, saya tidak tau, yang jelas ketika capres PDIP berhaluan Nasionalis, maka cawapresnya butuh dari haluan Agamis, atau kelompok Islam," tuturnya.

"Jadi klop kriteria itu. Saya melihatnya bukan untuk kelompok identitas, tapi memang kebutuhan PDIP akan figur islam dari kalangan NU," pungkasnya.