News

Naikan Pamor Pariwisata, Luhut Pamer Pariwisata Indonesia Jadi Lokasi Acara Internasional

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah tengah mengembangkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di antaranya Danau Toba…

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Foto: CNN Indonesia

apahabar.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengembangkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di antaranya Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menerangkan pengembangana tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional pembangunan infrastruktur, dengan menjadikan investasi menjadi bagian prioritas.

"Harapannya kita dapat menciptakan beragam destinasi pariwisata baru dengan tetap mempertahankan ciri khas setiap daerah," katanya dalam sambutannya secara virtual di acara Forum Investasi 5 Destinasi Suber Prioritas di Labuan Bajo, NTT, Jumat (9/9/2022).

Menko Luhut mengungkapkan berdasarkan survei, pariwisata di negeri Asia Pasifik baru akan kembali normal pada 2024. Karena itu, sektor pariwisata diharapkan dapat membantu pencapaian pemulihan ekonomi nasional.

Karena itu, kata Luhut, Indonesia harus terus berbenah dan mempersiapkan diri melalui penyelenggaraan event berskala internasional. Beberapa event yang sudah dilakukan seperti World Super Bike Motor GP di Mandalika dan Indonesia sebagai tuan rumah agenda G20.

"Selanjutnya lomba balap F1H2O di Danau Toba, serta KTT Asean di Labuan Bajo pada 2023. Ini menunjukan kepercayaan international kepada Indonesia semakin tinggi," ujarnya.

Dalam gelaran Motor GP Mandalika, Luhut mengungkapkan acara tersebut memberikan multiplayer efek bagi ekonomi lokal yang mencapai Rp606 miliar, dengan tingkat keterisian kamar hotel mencapai 24.768 kamar.

Dengan potensi jumlah penonton mencapai 100.000 orang, menurutnya jumlah tersebut mampu memenuhi 25 persen kebutuhan kamar. Selain itu, berdasarkan rata-rata land of stay wisata di DPSP Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang saat ini mencapai 3-5 hari. Sementara itu Candi Borobudur dan Danau Toba mencapai 1-2 hari.

Ädapun rata-rata pengeluaran wisata asing saat ini berada di angka US$500 USD-US$1000 per kunjungan ke DPSP Mandalika, Labuan Bajo, Candi Borobudur dan di Likupang. Sedangkan di DPSP Danau Toba pengeluaran wisatawan masih minim.

"Oleh karena itu, kita perlu mengoptimalisasi pembangunan sektor pariwisata khususnya dari sisi eksesibilitas, humanitas, dan atraksi yang di mana sumber dananya tidak hanya mengandalkan dari dana APBN dan APBD saja, tetapi tentunya dari investasi baik dalam maupun asing," pungkasnya.

Reporter: Dian Finka