Hot Borneo

Naik Berlipat-lipat, Warga Banjarbaru Sampai Niat Cabut Air Ledeng!

apahabar.com, BANJARBARU – Sejumlah warga Banjarbaru mengeluhkan tagihan tarif air ledeng per Agustus 2022. Salah satunya…

Ilustrasi air ledeng. Foto-dok

apahabar.com, BANJARBARU – Sejumlah warga Banjarbaru mengeluhkan tagihan tarif air ledeng per Agustus 2022.

Salah satunya adalah Dida (38), ibu rumah tangga asal Landasan Ulin.

Dia kaget bukan kepalang setelah menerima tagihan sebesar Rp220 ribu per bulan. Padahal biasanya hanya Rp90 ribu per bulan.

Lebih-lebih pada bulan lalu dirinya jarang menggunakan air ledeng. Namun, tagihan malah naik berlipat-lipat.

"Saya tahu ada info kenaikan harga, jadi bulan lalu tiap hari pakai air sumur, paling sesekali saja pakai air ledeng. Sengaja dikurangi pemakaiannya, tapi malah naik tagihannya," ucap Dida kepada apahabar.com, Jumat (9/9).

Rupanya nasib serupa juga dirasakan Fadli Ariansyah (31), warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka.

"Saya itu normalnya biasanya 100-130 ribu per bulan. Nah, sekarang ini malah sampai 380 ribu, bingung kenapa melambung sekali, padahal pemakaian sama saja," katanya.

Bahkan, dia berniat mencabut layanan PDAM di rumahnya lantaran merasa sangat terbebani.

"Tak sanggup saya kalau sebulan segitu, belum cicilan rumah, bayar tagihan listrik dan lain-lainnya. Sepertinya ingin pakai sumur saja daripada harus bengkak setiap bulannya," ujarnya.

Merespons keluhan tersebut, Anggota DPRD Banjarbaru Fraksi KESAN, A Nur Irsan Finazli menegaskan bahwa kenaikan tarif PDAM ini sangat tidak berpihak kepada rakyat. Terlebih, berbarengan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Karena kenaikan tarif PDAM berlaku mulai Juli 2022, sehingga pembayarannya di Agustus 2022," bebernya.

Meski begitu, pihaknya selaku wakil rakyat tidak bisa membatalkan kenaikan tarif PDAM.

"Hanya saja timbul masalah, banyak yang melaporkan kenaikan tarif berlipat-lipat. Saya sendiri dihubungi masyarakat yang saya wakili, mereka kaget pembayaran air PDAM mengalami kenaikan yang sangat tinggi, bahkan sampai 5 kali lipat dari sebelumnya," jelasnya.

Padahal, sambung dia, kenaikan dijanjikan hanya 20 persen. Tapi berdasarkan pengakuan masyarakat, ternyata melebihi.

Sehingga dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil PTAM Intan Banjar untuk menjelaskan hal tersebut. Misalnya terkait skema dan hitung-hitungannya.

Dia mengingatkan, Pemko Banjarbaru juga merupakan pemilik saham PTAM Intan Banjar. Di mana, modalnya mencapai lebih Rp70 miliar.

"Jadi, wajar jika kita ikut dalam penentuan kebijakan terkait tarif ini," tutupnya.