Nasional

Nah, Cara Aman Cegah Demam Berdarah

apahabar.com, MALANG – Demam berdarah masih jadi penyakit yang kerap menghantui masyarakat. Namun tahukah Anda, jika…

Ilustrasi nyamuk nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah. Foto-net

apahabar.com, MALANG – Demam berdarah masih jadi penyakit yang kerap menghantui masyarakat. Namun tahukah Anda, jika ada cara aman mencegah penyakit ini?

Berawal dari tingginya angka penderita demam berdarah di Desa Jambersari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, mendorong sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan penangkal gigitan nyamuk.

Tidak seperti produk dipasaran cenderung mempunyai dampak, namun mereka yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 10 ini, membuat spray antinyamuk alami.

Spray antinyamuk ini dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. “Ide ini untuk mencari solusi sehingga masyarakat tidak selalu bergantung pada lotion dan spray pembasmi nyamuk pabrikan, yang notabene banyak mengandung bahan-bahan dan zat kimia, cukup berbahaya bagi kesehatan,” kata anggota Divisi Kesehatan KKN 10 UMM, Dinda Muni Nurhandini dikutip dari Antara, Selasa (23/07/2019).

Biasanya, bahan-bahan spray pembasmi nyamuk pabrikan, di antaranya beresiko menyebabkan gangguan pernafasan.

Nah, spray ini sebagai solusi bagi masyarakat yang alergi dan sensitif terhadap lotion antinyamuk. Spray ini terbilang alami, karena memanfaatkan potensi pembudidayaan buah jeruk di Desa Jambesari belum mampu termanfaatkan dengan baik.

“Fogging dan program 3M plus juga belum cukup efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit mematikan ini," ucap Dinda Muni selaku pencetus ide.

Ia menerangkan, bahan-bahan untuk membuat spray tersebut, di antaranya serai, kulit jeruk dan cengkeh.

Sereh terbukti dapat mengusir nyamuk. Sementara aroma kulit jeruk tidak disukai oleh nyamuk karena terdapat senyawa limonene di dalamnya. Dan bunga cengkeh, terbukti mempunyai senyawa bioaktif terhadap adanya serangga.

“Semua bahan mudah didapatkan dan harganya terjangkau,” ucap Refa Maulana selaku koordinator Divisi Kesehatan dan Lingkungan.

Pembuatan spray antinyamuk ini merupakan salah satu program kerja dari divisi kesehatan dan lingkungan kelompok KKN 10 UMM.

Atik selaku kepala Posyandu Desa Jambesari mengapresiasi langkah inovatif kelompok mahasiswa KKN UMM ini.

Menurutnya, produk ini berpotensi menjadi produk unggulan desanya. “Kami berterima kasih atas temuan berharga mahasiswa UMM di desa kami dan kami akan kembangkan agar desa ini bisa bebas dari DB,” kata Atik.

Baca Juga: HAN 2019, Perundungan Anak di Medsos dan Sekolah Jadi PR

Baca Juga: Jokowi Bagi Tips Menjaga Tubuh Tetap Bugar

Baca Juga: ACT Berikan Penghargaan kepada "The Excocet", Ellyas Pical

Sumber: Antara
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin