Musrenbang, DPRD Banjarbaru Minta Usulan Tingkat Kelurahan Jadi Prioritas

DPRD Banjarbaru menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Landasan Ulin, Rabu (14/12) kemarin.

Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari. Foto-humas dewan untuk apahabar.com

apahabar.com, BANJARBARU - DPRD Banjarbaru menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Landasan Ulin, Rabu (14/12) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari meminta agar usulan tingkat kelurahan jadi skala prioritas

"Kemarin kan ada beberapa bidang seperti infrastruktur, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya," ucap perempuan yang akrab disapa Emi ini, Kamis (15/12).

"Pembangunan jangan hanya fokus pada infrastruktur, tapi juga pendidikan, sosial dan ekonomi. Jika memang infrastruktur, maka harus ada skala prioritas," sambungnya.

Misalnya Landasan Ulin yang merupakan langganan banjir, sehingga pembangunan infrastruktur menjadi skala prioritas. Salah satunya terkait program mitigasi bencana.

Selain itu, Landasan Ulin juga ditetapkan sebagai aerocity. Sudah seharusnya dilakukan pengembangan kawasan. Termasuk mempermudah akses menuju bandara. 

"Tiga hal fokus itu menurut saya yang menjadi skala prioritas dalam bidang infrastruktur," katanya.

Untuk peningkatan kapasitas, ia menyebut, kecamatan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan DPRD Banjarbaru. 

"Tadi saya juga bilang ke ketua LPM, biasanya usulan itu saya cover di program reses," jelasnya. 

Sebab, menurutnya, reses bertujuan menyerap aspirasi. Jadi bisa saja diisi dengan pelatihan dan peningkatan kapasitas.

"Seperti saat Covid-19, saya bikin pelatihan minuman jahe dan sebagainya untuk reses. Tapi sembari kita berdiskusi mengenai usulan," kenangnya.

"Sehingga target resesnya tetap kena dan bisa mengakomodir program masyarakat yang memang tidak masuk dalam musrenbang," tambahnya.

Di sisi lain, ia membeberkan, permasalahan stunting juga harus menjadi skala prioritas.

Salah satunya bagaimana membenahi ujung tombak pelayanan kesehatan di Kota Idaman.

Ia mewacanakan adanya posyandu mobile. Menurutnya, posyandu yang ada saat ini selalu terkendala pada infrastruktur. Sehingga, ia menginginkan kendala itu bisa disiasati dengan adanya posyandu mobile.

"Tinggal nanti bagaimana teknisnya yang kami diskusikan dengan puskesmas," cetusnya.

"Saya pikir ini bisa memaksimalkan program home care yang digagas wali kota," timpalnya.

Terkait Pasar Landasan Ulin Timur yang belum berfungsi secara maksimal, ia berharap pihak kecamatan membuat telaah. 

"Studi kelayakan nanti difungsikan untuk apa? Itu kan perlu adanya kajian, sehingga kita tidak bicara persepsi ataupun penglihatan dan sebagainya. tapi berdasarkan data," tegasnya.

Emi menyebut, beberapa waktu lalu pernah ada wacana pasar itu mau dijadikan rumah potong hewan atau pasar hewan.

Tapi apakah itu cukup memadai, karena lokasi pasar yang berada di daerah permukiman.

"Mungkin soal baunya nanti akan jadi persoalan," tutupnya.