Mencari Polisi Baik

Muslim Syiah Minta Polri Tak Pilih Kasih

Islamic Cultural Center (ICC) juga punya pandangan sendiri soal Polri. Kata mereka, polisi sudah cukup mengayomi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan sambutan dalam HUT Bhayangkara di SUGBK, Sabtu (1/7). (Foto: apahabar/Leni)

apahabar.com, JAKARTA - Islamic Cultural Center (ICC) juga punya pandangan sendiri soal Polri. Kata mereka, polisi sudah cukup mengayomi.

Setidaknya begitulah kata pengurus ICC, Mujib Munawan. "Menurut saya, kinerja Polisi sudah cukup baik," ucapnya kepada apahabar.com.

Biar tahu saja. ICC menjadi pusat kegiatan komunitas muslim Syiah di Indonesia. Sekalipun minoritas, mereka tetap aktif.

Baca Juga: Pesan Ahmadiyah untuk Polri: Polisi Tak Perlu Bimbang

Kembali pada Mujib. Ia punya sedikit catatan untuk Polri. Terutama yang berkaitan dengan isu mayoritas-minoritas.

"Kadang-kadang di beberapa kasus, polisi tidak menggunakan logika benar atau salah dalam hal mengayomi. Terlebih melindungi masyarakat," katanya.

Mujib mencontohkan kasus warga Syiah di Sampang, Madura. Yang kala itu terusir dari kampung halaman mereka. Sayangnya, polisi tak mencegah pendemo untuk mengusir.

"Aparat terkesan membiarkan para intoleran berbuat anarkis dan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa saat itu. Seharusnya polisi melindungi," tuturnya.

Baca Juga: Polri Terlalu Rapuh! ISESS: Jangan Bodohi Masyarakat

"Mungkin Polisi berdalih bahwa jumlah mereka tidak banyak. Tapi, tetap itu tidak bisa jadi alasan untuk membiarkan aksi anarkis," lanjutnya.

Intinya, ia meminta polisi untuk objektif. Jangan memilah-milah kasih. Semua warga Negara Indonesia berhak mendapatkan perlindungan. Dan yang salah, mesti dihukum.

Apa yang mesti dievaluasi dari kinerja Polri? Kata Mujib, soal tumpang tindih tugas dan fungsi aparat keamanan. Juga terkait transparansi dan akuntabilitas. Semua itu perlu dibenahi.

"Beberapa contoh, misal pengurusan administrasi atau surat-surat kendaraan bermotor, bikin SIM yg masih terkesan dipersulit. Serta kolaborasi dan koorsinasi dengan masyarakat yg masih kurang," ujarnya.

Baca Juga: Benny Susetyo Kasih Skor 7 untuk Polri: Jangan Seperti 'Hantu'

Kata dia, polisi baik adalah mereka yang bertugas sesuai tupoksi. Bertindak berdasarkan azas keadilan.

Selain itu, tak pandang bulu dalam menegakkan hukum. Tentu juga tidak pragmatis atau berpihak pada kepentingan-kepentingan yang merusak demokrasi.

Mujib yakin. Jenderal Hoegeng bukan satu-satunya polisi yang baik. Masih banyak di luar sana. Hanya saja luput dari perhatian. Bahkan institusinya sendiri.

"Padahal polisi-polisi seperti beliau (Hoegeng), yang harus banyak muncul. Dan harus dimunculkan, dan diviralkan oleh media," katanya.

Penutup, berapa skor untuk Polri? ICC memberi tujuh dari skala sepuluh. "Mudah-mudahan selalu lebih baik ke depannya," pungkasnya.