Kalsel

Musim Penghujan, Dinkes Banjarmasin Ingatkan 3M untuk Cegah DBD  

apahabar.com, BANJARMASIN – Memasuki musim penghujan seperti sekarang, dikhawatirkan akan banyak muncul berbagai jenis penyakit yang…

Ilustrasi DBD. Foto-Limawaktu

apahabar.com, BANJARMASIN – Memasuki musim penghujan seperti sekarang, dikhawatirkan akan banyak muncul berbagai jenis penyakit yang menyerang warga di Kota Banjarmasin, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD).

Meski belum resmi didapat informasi adanya peningkatan kasus atau penderita yang terserang penyakit cukup mematikan itu, namun langkah kewaspadaan tetap diperhatikan.

"Dengan dilakukannya langkah 3M, Menguras, Menutup dan Mengubur, kami harapkan tidak terjadi peningkatan kasus yang terlalu tinggi di musim hujan ini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, kepada wartawan, Senin (6/1).

Menurutnya, pada saat musim hujan memang akan diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan jentik nyamuk, salah satu diantaranya aedis aegypti atau nyamuk penyebab utama Demam Berdarah.

Sehingga kegiatan pemberantasan sarang nyamuk sangat perlu dilakukan, agar warga tidak terserang penyakit tersebut terutama bagi anak-anak.

"Kami sudah melaksanakan sosialisasi terkait ini, agar warga dapat waspada dan melaksanakan 3M di tempat tinggal masing-masing,” ungkapnya.

Dikatakan Machli, selain di lingkungan atau rumah tempat tinggal, langkah pemberantasan sarang nyamuk dengan melaksanakan menguras bak penampungan air, menutup dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, juga harus dilakukan di lingkungan sekolah, terutama pada bagian bak penampungan air di toilet atau WC.

"Di sekolah juga sangat rawan tumbuh dan berkembang penyakit DBD ini, karena terdapat bak penampungan air. Bahkan bisa saja jarang dibersihkan atau di kuras," sebutnya.

Diharapkan imbaunya, pihak sekolah lebih menggiatkan upaya kebersihan lingkungan dan bak penampungan air. Untuk meminimalisir tumbuhnya sarang nyamuk di genangan air dan bak penampungan.

"Terutama sekolah dasar, karena banyak anak-anak yang rentan terjangkit penyakit ini," pesannya.

Pihak Dinas Kesehatan tambahnya, akan lebih meningkatkan lagi upaya sosialisasi termasuk melakukan langkah pengasapan atau fogging di kawasan yang dinilai rawan penyebaran penyakit.

“Alhamdulillah pada tahun 2019 tadi korban dari penyakit ini tidak seperti di tahun sebelum-sebelumnya, saya lupa seberapa penurunan nya dari tahun sebelumnya, hanya saja di 2019 tercatat satu orang jadi korban DBD,” tutupnya.

Baca Juga: Banjir di Cempaka Banjarbaru, Korban Terdampak Capai 2.509 Jiwa

Baca Juga: Update Banjir di Banjarbaru; Dinsos Kalsel Bangun Dapur Umum untuk 1.786 Korban

Kepala Dinkes Banjarmasin Machli Riyadi. Foto-Istimewa

Reporter: Ahya FirmansyahEditor: Syarif