Musim Hujan Panen Madu Kalulut di Tanah Laut Merosot

Produksi lebah madu kalulut (trigona sp) yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Makmur Jaya Abadi, Desa Telaga Langsat RT 04 Kecamatan Takisung, Tanah Laut (Tala

Petani madu kalulut Tanah Laut, Yamani Agus. Foto-Ist

apahabar.com, PELAIHARI - Produksi lebah madu kalulut (trigona sp) yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Makmur Jaya Abadi, Desa Telaga Langsat RT 04 Kecamatan Takisung, Tanah Laut (Tala).

Mengalami penurunan di masa musim penghujan, karena tidak selalu sama ketika musim kemarau panen madu lebah kalulut cukup banyak dan memuaskan.

"Hasil produksi lebah madu kalulut ditentukan oleh musim, karena bisa mempengaruhi banyak madu atau tidaknya, kalau musim hujan paling pendapatannya sekitar 30 persen saja," kata Yamani Agus ketua Kelompok Tani Makmur Jaya Abadi, Minggu (29/1/2023).

Menurunnya, produksi lebah madu kalulut bisa lebih banyak pada musim kemarau. Pemanenan dilakukan satu bulan sekali, jauh sekali perbedaan dengan musim hujan tiga bulan sekali madu baru bisa dipanen.

Ia sebutkan, di musim hujan seperti ini, selain turunnya produksi dirasa juga mempengaruhi madunya agak masam, lantaran madu kalulut terlalu lama tersimpan dalam kantong propolis.

Namun, meski begitu tidak mengurangi kwalitas madu kalulut tersebut.

"Dalam satu stup tempat lebah kalulut dalam dua bulan pendapatan madunya sekitar 300-600 mililiter, kalau dimusim kemarau bisa mencapai 500-1,5 liter dalam satu stup," ujarnya.

Menurut Yamani, nektar pada musim hujan mempengaruhi banyak tersiram hujan, nektar akan lebih banyak pada musim kemarau.

"Saya berinisiatif budidaya lebah madu kalulut di musim hujan hijrah ke hutan galam, kendati lebih melimpah madu keluar dari bunga galam, yang tidak ada musimnya dan rasa madu lebih manis mengeluarkan aroma harum," ucapnya.

Ia sebutkan, panen raya lebah madu kalulut masuk di bulan 8-10. Pemanenan bisa dilakukan satu bulan sekali. Sedangkan untuk harga madu kalulut masih bagus dan banyak peminatnya.

"Saya masih jual madu kalulut harga seperti dulu dalam perliter Rp 500 ribu, yang sudah kemasan. Lain lagi dengan harga curah perliter Rp400 ribu," pungkasnya.

Baca Juga: Pesan Bupati Tala ke ASN Saat Peringatan Isra Mikraj dan Haul Guru Sekumpul