Tak Berkategori

Museum Wasaka tak Mampu Pajang Semua Benda Bersejarah

apahabar.com, BANJARMASIN – Koleksi benda bersejarah di Museum Wasaka terus bertambah. Sayangnya tak semua barang dipajang…

Warga terlihat antusias mengunjungi museum Wasaka untuk menambah pengetahuan tentang sejarah Kalsel. Foto-apahabar.com/Baha

apahabar.com, BANJARMASIN - Koleksi benda bersejarah di Museum Wasaka terus bertambah. Sayangnya tak semua barang dipajang secara terbuka di museum yang diresmikan Ir HM Said saat menjabat sebagai Gubernur Kalsel, 10 November 1991 silam itu.

Tempat yang tidak memadai serta sempitnya ruangan menjadi faktor utama beberapa peninggalan sejarah masa perjuangan tidak dipajang untuk diketahui masyarakat umum.

Muksin, Juru Pengelola Museum Wasaka mengungkapkan, saat ini jumlah koleksi yang ada di museum sebanyak 1.000 peninggalan sejarah. Sebagian dari koleksi tersebut dikumpulkan dari hibah masyarakat yang memiliki benda-benda kuno.

“Benda-benda yang ada di museum tidak semua dipajang secara terbuka. Sebab, tempatnya tidak memadai untuk ditampilkan semuanya,” ucapnya saat dijumpai disela pekerjaannya, Sabtu (5/1/2019).

Benda-benda yang tidak ditampilkan tersebut, disimpan dalam gudang yang lokasinya bertempatan di belakang museum milik Pemerintah Provinsi Kalsel ini.

Terkait jumlah, benda yang disimpan dalam gudang berjumlah 500 unit. Sedangkan yang dipajang hanya 500 unit benda.

“Karena tempatnya tidak ada, jadi untuk sementara disimpan dulu. Nanti kalau ada tempat yang layak pasti dipajang lagi," janji pria 39 tahun ini.

Baca Juga:Tingkatkan Keterampilan, BPBD Banjarbaru Gelar Simulasi Penanganan Bencana

Lantas, sampai kapan keseluruhan barang bersejarah dipajang semua dalam satu tempat? Ia belum bisa memastikan kapan hal itu bisa terealisasi.

Padahal, kata dia, setiap tahun benda benda bersejarah ini bertambah. Sebab, tim pengelola selalu mengunjungi artefak (benda bersejarah) untuk mencari simbol jejak peninggalan pahlawan.

Misal saja tahun 2018 kemarin, pihaknya menemukan lima benda termasuk pisau yang dipakai pahlawan untuk memerdekakan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar museum yang berlokasi di bawah jembatan Banua anyar tersebut direnovasi agar tempat dalam pajangan simbol bersejarah itu bisa ditampilkan, tidak terkurung di gudang saja.

Tapi apabila ada panggilan menghadiri pameran expo hari penting atau besar, pihaknya akan mengeluarkan benda benda yang didalam gudang itu sesuai dengan tempat diadakannya kegiatan, untuk menambah pengetahuan sejarah kepada masyarakat.

“Kemarin, baru aja hari jadi Kabupaten Tanah Laut. Jadi benda yang kami pajang hanya berhubungan dengan lokasi itu,” ucapnya.

Bahkan untuk melihat benda di gudang, ia hanya memperbolehkan pada orang orang tertentu saja, tidak terkecuali orang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel.

Baca Juga:Tiang Listrik Depan Rumah Wali Kota Banjarmasin Roboh

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif