Info Kecantikan

Muncul Bercak Noda di Wajah? Waspada Pertanda Melasma

Melasma merupakan salah satu kelainan kulit yang ditandai dengan kelainan pigmentasi. Pigmentasi tersebut berwarna coklat muda sampai cokelat tua.

Bercak noda di wajah sebagai pertanda melasma. Foto: Klikdokter.

apahabar.com, JAKARTA - Apakah wajah Anda memiliki bercak noda di bagian pipi, hidung, atau dahi? Kalau demikian, bisa jadi Anda sedang mengalami kelainan kulit yang dinamakan melasma.

Melasma merupakan salah satu kelainan kulit yang ditandai dengan kelainan pigmentasi. Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, Della Sulamita, mengatakan pigmentasi tersebut berwarna coklat muda sampai coklat tua.

“Melasma berupa bercak yang tidak timbul, jadi kalau dipegang sebenarnya teksturnya sama seperti tekstur kulit di sekitarnya, umumnya ditemukan simetris: pipi kanan dan pipi kiri,” ujar dia, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk, dikutip Senin (13/2).

Selain muncul di pipi, sambung Della, melasma juga kerap ditemukan di bawah mata sampai atas dahi. Selain itu, ada juga tipe malar yang sebarannya meliputi area mandibula alias area rahang.

Skincare Bisa Sebabkan Melasma

Terkait penyebab melasma itu sendiri, Della menyebut ada beberapa faktor yang memicunya. Di antaranya, faktor genetik, pemakaian KB hormonal, kehamilan, masalah hormon, penyakit endokrin, juga karena paparan sinar UV atau matahari.

Selain itu, penggunaan produk skincare dengan kandungan tertentu rupanya juga berpotensi menyebabkan melasma. “Berdasarkan penelitian, memang ada beberapa agen yang bisa mencetuskan melasma, seperti benzophenone, cetrimide, gallate mix, dan lainnya,” beber Della.

Kendati begitu, sang dokter menegaskan bahwa produk skincare dengan kandungan bahan demikian jarang dijumpai di Indonesia. “Tapi, sampai sekarang, penggunaan produk-produk tersebut sudah jarang kita temui di kosmetik maupun skincare di Indonesia,” jelasnya.

Cara Mencegah dan Mengobati Melasma

Di samping menghindari produk skincare dengan kandungan yang disebutkan sebelumnya, Della menjabarkan beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah melasma. Salah satunya, menghindari paparan sinar UV ekstrem.

“Melasma bisa dicegah, yaitu dengan menghindari paparan sinar UV yang ekstrem. Di jam-jam tertentu di daerah kalian, misalnya dari jam 11 sampai jam 3, kita bisa cek UV Index dari handphone. Kalau UV Index di handphone sudah high sampai extreme, itu tidak disarankan untuk berjemur atau jalan-jalan di bawah sinar matahari,” ungkapnya.

Kalau pun aktivitas sehari-hari ‘memaksa’ Anda untuk terpapar sinar UV, Della mengingatkan agar senantiasa menggunakan sunscreen atau sun protection yang memiliki kandungan SPF. Ini dapat mencegah munculnya melasma pada wajah.

Bila melasma sudah terlanjur muncul di wajah, itu dapat disembuhkan dengan terapi topikal, seperti menggunakan cream atau serum yang mengandung asam retinoid atau asam konjic. Tak perlu risau, sebab produk ini telah banyak beredar luas di pasaran. 

Selain itu, bisa pula dengan terapi oral berupa mengonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan tinggi (gutathione, vitamin C, OPC). Selanjutnya, terapi menggunakan alat-alat tertentu, seperti laser, micro-needle, atau mesoterapi. 

“Terapi kombinasi biasanya lebih baik dibandingkan terapi tunggal,” demikian saran Della.