News

Mulai Berlaku, Masuk Mal Wajib Vaksin Booster Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mewajibkan pengunjung pusat perbelanjaan (mal) untuk vaksin booster Covid-19 mulai Minggu (17/7)…

Duta Mall Banjarmasin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mewajibkan pengunjung pusat perbelanjaan (mal) untuk vaksin booster Covid-19 mulai Minggu (17/7) kemarin.

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 21 2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri.

Pemerintah mewajibkan vaksin booster berpergian dan masuk ke tempat umum, salah satunya mal.

“Pemerintah akan kembali menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif dengan kembali mengubah dan memberlakukan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat mobilitas masyarakat ke area publik,” ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dikutip dari Antara, Selasa (5/7) lalu.

Ia mengatakan pengetatan syarat jalan dan berpergian diperlukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 yang melonjak signifikan seperti di Prancis, Italia dan Jerman.

Kenaikan signifikan ini juga terjadi di negara tetangga, Singapura.

Luhut menambahkan penerapan kebijakan booster sebagai syarat mobilitas dilatarbelakangi capaian vaksinasi booster yang masih rendah.

Berdasarkan data PeduliLindungi, dari rata-rata orang masuk mal per hari sebesar 1,9 juta orang, hanya 24,6 persen yang sudah booster.

Secara terpisah, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mendukung rencana pemerintah untuk menjadikan vaksin booster sebagai syarat masuk mal.

Pengelola pusat perbelanjaan juga siap menjadikan pusat perbelanjaan sebagai pusat vaksinasi.

“Sampai dengan saat ini dan untuk selanjutnya (pengelola) pusat perbelanjaan akan tetap mendukung dan terus berpartisipasi aktif untuk mendorong percepatan vaksinasi,” kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja dilansir CNN Indonesia.

Menurutnya, keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi saat periode menjelang libur Idulfitri meningkat pesat. Namun, kini antusiasme tersebut mulai menurun.

“Tingkat vaksinasi booster harus terus didorong dalam waktu singkat ataupun secepatnya guna mencegah terjadinya kembali lonjakan jumlah kasus positif covid yang akan merugikan kembali kita semua,” pungkasnya.