Arus Mudik 2023

Mudik Lebaran Sebaiknya Jalan Malam atau Siang Hari? Ini Penjelasannya

Saat melakukan mudik, timbul pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk menentukan waktu perjalanan. Apakah lebih aman dilakukan siang hari atau malam hari?

Ribuan peserta Mudik gratis BUMN yang memadati Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/4). (Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi)

apahabar.com, JAKARTA - Saat melakukan mudik, timbul pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk menentukan waktu perjalanan. Apakah lebih aman dilakukan siang hari atau malam hari?

"Kalau saya dan keluarga akan mudik ke Surabaya pada pagi hari mungkin pukul 04.00-05.00 WIB," ujar Rian kepada apahabar.com, Senin (17/4).

Menurutnya, alasan mengapa dirinya memilih jam itu karena sudah terbiasa dan agar anak-anaknya tidak merasa bosan saat dalam perjalanan.

Di sisi lain, Pendiri Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu menjawab berdasarkan prespektif safety atau keamanan.

"Berdasarkan jam biologis tubuh manusia, mengemudi malam hari tidak di rekomendasikan sama sekali untuk perjalanan keluar kota atau lebih dari dua jam," kataJusri kepada apahabar.com, Senin (17/4).

Baca Juga: Jelang Puncak Arus Mudik, Kemenhub Imbau Pemudik Atur Waktu Perjalanan

Ia menjelaskan faktor seperti titik kebugaran dan titik lemah seperti titik di mana manusia harus tidur.

"Selain itu, visibilitas pada malam hari tidak maksimal. Seterang-terangnya lampu mobil dan jalanan, akan jauh lebih teranh di siang hari," tegasnya.

Selain itu, ada kemungkinan pula pengguna jalan lain menggunakan lampu secara tertib. Serta ada juga kendaraan tradisional seperti becak yang tidak menggunakan lampu.

"Di jalan juga banyak motor-motor yang tidak menggunakan lampu. Sehingga visibilitas tadi lebih positif di siang hari," imbuhnya.

Baca Juga: Ikut Mudik Gratis BUMN, Ribuan Warga Bertolak ke Kampung Halaman

Meski ada anggapan bahwa intensitas kendaraan akan lebih sedikit di malam hari sehingga jalanan lebih renggang dan sepi, namun ada kelemahan dibaliknya.

"Meski lebih renggang dan sejuk, hal itu akan membuat stimulus di otak kita menjadi lebih mudah lengah dan konsentrasi menurun," tuturnya.

Daya konsentrasi dari pengemudi pun akan menurun karena pada malam hari, kadar oksigen jauh menurun dibanding siang hari.

Baca Juga: 80 Motor Pemudik Gratis Asal DKI Jakarta Tiba di Terminal Tirtonadi Solo

Tak lupa ia mengingatkan pentingnya istirahat yang cukup. Ia menyarankan selalu berhenti untuk beristirahat tiap 2 jam perjalanan.

"Usahakan untuk tidur saat berhenti. Bisa tidur dengan nano nap (2-5 menit), mini nap (5-20 menit). Supaya tidak terganggu, bawa peralatan tidur seperti ear plug dan penutup mata," tuturnya.

Untuk waktu yang disarankan saat mudik adalah pada setelah sahur saat tubuh masih bugar dan tidak berkendara lebih dari jam 7 malam.