Tips Otomotif

Mudik Aman saat Hujan, Waspada Terjadi Aquaplanning di Jalan Tol

Ketika perjalanan mudik, kejadian Aquaplanning menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi kecelakaan ketika berkendara di saat musim hujan.

Tips menghindari terjadinya Aquaplanning di jalan tol. (Foto: apahabar.com/Rafi)

apahabar.com, JAKARTA - Ketika perjalanan mudik, kejadian Aquaplanning menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi kecelakaan ketika berkendara di saat musim hujan.

Aquaplanning merupakan suatu kondisi di mana ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi dan memberikan efek mobil serasa melayang di atas air bagi para pengendaranya.

Hal itu seringkali disebut sebagai alasan kecelakaan di musim hujan, karena banyak dari para pengemudi tidak paham cara mengantisipasi Aquaplanning.

Menurut Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana membagikan tips cara menghindari Aquaplanning saat berkendara.

"Untuk menghindari Aquaplanning ada dua, yaitu pre-driving (sebelum berkendara) dan while-driving (saat berkendara)," ujar Sonny kepada apahabar.com, Selasa (18/10).

Baca Juga: Hino Indonesia Kampanyekan Keselamatan Truk dan Bus demi Kurangi Bahaya Rem Blong

Untuk pre-driving dia menjelaskan, ada empat hal yang harus diperhatikan pengemudi agar persiapan kendaraan sudah baik, khususnya saat musim hujan.

Sebelum berkendara, pengemudi harus memastikan kembangan ban tidak terbalik. Kembangan ban sendiri berfungsi sebagai jalur pembuangan air ketika jalanan basah.

Bagi pemilik kendaraan menjaga tekanan udara ban tetap sesuai dengan standar yang direkomendasikan sudah menjadi tugas wajib.

Baca Juga: Masuk Akhir Tahun: 5 Tips Agar Berkendara Aman Saat Musim Hujan

Pasalnya, tekanan udara menjadi komponen penting untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Memastikan kondisi ban tidak botak dan suspensi pada mobil berada dalam kondisi terbaik juga merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menghindari Aquaplanning.

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sedangkan while driving atau saat berkendara menurutnya penting untuk melakukan hal-hal berikut.

"Ketika berkendara, penting untuk mengontrol emosi dan tetap tenang atau relax. Selain itu koreksi steer tidak boleh berlebihan," tukasnya.

Ia juga mengingatkan untuk mengurangi kecepatan mobil 10-20 km/h saat hujan dan memperlambat laju kendaraan saat melintasi genangan air.

"Jangan menginjak pedal rem di genangan serta selalu siap untuk counter steer apabila dibutuhkan saat understeer atau oversteer," tegasnya.

Baca Juga: Daftar Mobil Terlaris di Indonesia pada September 2022, Posisi Teratas Diraih Toyota Avanza

Baca Juga: Bayar Pajak Kendaraan Kini Makin Mudah Berkat Aplikasi Signal

Pengemudi penting untuk merasakan kondisi selip terjadi pada roda bagian depan atau roda belakang.

Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan setir secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.

Namun, bila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar stir sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting stir agar mobil berputar pada porosnya.

"Saat mengemudi di musim hujan pasti ada genangan air dan beberapa kali pengemudi terkena Aquaplanning," jelasnya.

Namun, Ia menilai pengemudi sering kali mengabaikan karena kendaraannya belum mengalami kecelakaan seperti melintir atau selip.