transportasi jakarta

MRT dan Stasiun Tanah Abang Masuk dalam Pengembangan Transportasi Umum Jakarta

Pembangunan Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) fase tiga dan revitalisasi stasiun Tanah Abang jadi target pembaruan transportasi umum di Jakarta.

Petugas melakukan perawatan pada rangkaian MRT di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) fase tiga dan revitalisasi Stasiun Tanah Abang menjadi salah satu target pembaruan transportasi umum di Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kedua pembaruan itu penting lantaran berkaitan dengan mobilitas warga di dalam dan di luar Jakarta.  Selain itu, akan ada penambahan armada dari Kembangan ke Medan Satria.

Tak berhenti disitu, nantinya akan ada sambungan hingga Bekasi. "Kita akan buat Stasiun Kembangan ke Medan Satria, tapi nanti kita sambung sedikit ke Bekasi karena kita butuh populasi," ungkapnya. 

Terkait pembangunan MRT fase tiga atau East-West Line, PT. MRT Jakarta (Perseroda) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris. Penambahan line MRT akan membentang dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten sepanjang 84,1 km dengan bantuan sebesar Rp19.3 Triliun, atau setara USD 1.2 Miliar. 

Baca Juga: MRT Jakarta Sediakan Gerai UMKM di Stasiun, Segini Biaya Sewanya

DKI Jakarta sendiri telah menyediakan lahan untuk pembangunan MRT fase tiga di Rawatan, Jakarta Selatan. "Sudah punya tanah di Rawatan jadi praktis apa yang diusulkan atau digagas oleh gubernur ini ide yang sangat strategis untuk perhubungan,” ungkap Menhub Budi. 

Sementara itu, revitalisasi Stasiun Tanah Abang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemugaran termasuk dengan adanya penambahan lintasan kereta api untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang.

Tambahan jalur baru akan dibangun di lahan depo seluas 9.000 meter persegi. Di tempat itu nantinya akan ada stasiun baru yang mampu menampung 300 ribu penumpang per harinya. 

Senada, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan jika penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur diperlukan untuk mengantisipasi penambahan jumlah penumpang. 

Baca Juga: Warga Padati Stasiun MRT Bundaran HI Lepas Perayaan Malam Tahun Baru

"Penambahan ini tentu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Harapannya bisa kurang lebih menampung 300.000 penumpang," tuturnya pada Selasa (7/2). 

Untuk itu akan ada pergeseran stasiun sekitar lima ratus meter yang nantinya akan menjadi pembangunan ikon baru. "Kementerian Perhubungan punya tanah empat hektar jadi pak gubernur minta itu agar dipakai central station atau stasiun pengganti," ungkap Menhub Budi Sumadi kepada awak media.