Kalsel

Motif Penganiayaan Brutal ABG di Hotel Banjarmasin: Korban Menolak Dijual!

apahabar.com, BANJARMASIN – Penganiayaan seorang anak baru gede (ABG) di Hotel Rindang Banjarmasin oleh 3 rekan…

AN, korban perundungan disertai kekerasan masih trauma atas insiden yang menimpanya malam itu. Remaja 17 tahun ini kuatir sejumlah pelaku yang masih berkeliaran bebas kembali mendatanginya. apahabar.com/Riyad Dafhi R

apahabar.com, BANJARMASIN – Penganiayaan seorang anak baru gede (ABG) di Hotel Rindang Banjarmasin oleh 3 rekan sebayanya begitu viral di media sosial. Motif pastinya mulai terkuak.

Dengan rasa trauma yang masih membekas, korban berinisial AN yang masih 17 tahun bercerita soal insiden nahas baru dialaminya Sabtu (23/1) lalu.

Malam itu, penyiksaan berlangsung di Hotel atau Homestay Rindang Banjarmasin, Jalan Simpang Hasanuddin HM 1 Nomor 34 RT 10 RW 2, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah.

Pelaku pemukulan berjumlah lebih dari dua. Mereka AM, warga Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, AIS, warga kawasan Pasar Binjai, Banjarmasin Selatan dan FIT warga Antasan Raden, Banjarmasin Barat. AN bilang mereka semua teman yang baru beberapa bulan dikenalnya.

Penganiayaan rupanya dilatari beberapa sebab. Antara lain, soal baju, lelaki dan korban yang tidak mau ‘dijual’ oleh pelaku.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Viral Aksi Brutal ABG Dianiaya di Hotel Banjarmasin, Pacar Pelaku Ternyata Salah Kamar

Setelahnya, salah satu pelaku AM didatangi oleh ibu AN di hotel tersebut. Pelaku ini mengaku kesal gara-gara baju miliknya pernah AN pakai.

“Padahal masalahnya sudah lama,” kata AN ditemui jurnalis apahabar.com di kediamannya, kawasan Teluk Tiram, Kamis (28/1) sore.

Kemudian motif lainnya diduga karena AM cemburu. Teman dekat prianya pernah ketahuan mengirim pesan singkat.

“Si lelaki itu bukan pacarnya. Jadi tidak apa-apa,” katanya.

Permasalahan lainnya diduga lantaran AN tidak mau saat dipaksa oleh AM untuk melayani pria hidung belang.

“Kata teman-teman, dia mau menjual saya, tapi saya tidak mau. Malam itu memang ada beberapa pria mendatangi kamar saya, tapi saya bilang mungkin Anda salah kamar. Mungkin itu yang membuat si AM kesal sama saya,” katanya.

Sepengetahuan AN, pelaku AM memang sudah beberapa kali menjalankan praktik prostitusi.

“Memang korbannya sudah banyak. Kalau tidak mau, dipukuli juga,” katanya.

Kronologis pemukulan berawal ketika AN berniat untuk menginap dan mendatangi para pelaku di homestay tersebut.

“Saya hendak kumpul-kumpul saja. Saya menginap sendiri di kamar lantai dua, sementara mereka (pelaku) di lantai tiga,” katanya.

Singkat cerita, pelaku AIS yang awalnya datang ke kamar AN dan memukulinya. Tak berapa lama, datang AM bersama seorang lelaki berinisial RI.

“RI itu saksi mata. Dia melihat jelas saat saya dipukuli oleh AM dan AIS. Namun dia tidak berani melerai karena diancam oleh AM,” katanya.

Soal video, AN sendiri tidak tahu kalau para pelaku merekam aksinya saat melakukan pemukulan. Sesudah puas melakukan pemukulan, kedua pelaku pergi.

“Mereka juga mengambil HP saya. Saya tidak sempat mengambil gambar wajah saya yang babak belur waktu itu. Tapi si RI tahu betul,” katanya.

Tak berselang lama, kata AN, datang lagi pelaku AIS dan FIT. Mereka kembali memukulinya.

“Saya diancam untuk tidak memberitahukan hal ini ke siapa pun,” kata AN.

Kini, AN sudah melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin.

“Langsung Minggu (24/1) malam itu dilaporkan oleh ibu saya ke polisi,” katanya.

AN menuturkan sebelum melapor keluarga korban sendiri berniat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

“Padahal mau berdamai. Secara kekeluargaan saja,” ujarnya.

Tapi, sambung AN, para pelaku malah menghilang. Jadi keluarga memutuskan untuk melapor ke polisi,” katanya.

Breaking! 2 Penganiaya Brutal ABG di Hotel Banjarmasin Ditangkap

Sesaat sebelum berita ini ditayangkan, apahabar.com mendapatkan konfirmasi dari polisi bahwa dua dari tiga pelaku telah diamankan.

“Kita sudah amankan dua pelaku, satu masih dalam pengejaran,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, Kamis malam.

AN sendiri kini masih trauma. Meski luka di luar tubuhnya sudah mulai memudar, namun ia masih ketakutan kalau-kalau bertemu pelaku.

“Saya juga masih sulit makan. Saya takut jika para pelaku dibiarkan berkeliaran bebas akan kembali mendatangi saya,” ujarnya.

Dilengkapi oleh Rizal Khalqi