Infotainment

Moonbin ASTRO Diduga Bunuh Diri, Pertanda Smiling Depression?

Moonbin ASTRO diduga bunuh diri di rumahnya. Kabar duka ini tentu mengejutkan para penggemar K-pop, mengingat idol berusia 25 tahun itu terlihat baik-baik saja

Moonbin ASTRO

apahabar.com, JAKARTA – Moonbin ASTRO diduga bunuh diri di rumahnya pada Rabu (19/4). Kabar duka ini tentu mengejutkan para penggemar K-pop, mengingat idol berusia 25 tahun itu terlihat baik-baik saja dalam berbagai kesempatan.

PLSSS BILANG INI BOONG!! Padahal Moonbin keliatan baik-baik aja,” tulis salah seorang warganet di Twitter. Akun lainnya menimpali, “Iya rasanya baru kemarin Bin seneng-seneng ngisi fan con di Bangkok.”

Beredar pula potongan video yang menunjukkan Moonbin ASTRO tampak ceria pada sebuah pemotretan. Warganet tak menyangka, di balik senyuman sang idol yang demikian, tersimpan kesedihan mendalam yang membuatnya mengakhiri hidup.

Dalam psikologis, senyuman memang tak melulu menandakan perasaan bahagia. Malahan, itu bisa menjadi 'topeng' untuk menutupi masalah yang dihadapi hingga depresi. Kondisi yang demikian disebut sebagai smiling depression.

Apa Itu Smiling Depression?

Smiling depression merujuk pada seseorang yang hidup dengan depresi, namun tampak bahagia di luar. Mereka punya kehidupan sosial yang sama seperti orang pada umumnya, bahkan bisa dibilang sangat sempurna tanpa cela.

Ada berbagai alasan yang membuat seseorang menunjukkan smiling depression. Salah satunya stigma sosial, di mana orang yang mengalami depresi kerap dianggap sebagai gangguan jiwa.

Anggapan itu membuat pengidap depresi menghadapi ketakutan akan labeling, dan takut juga menghadapi kesepian. Mereka pun takut bakal membebani orang lain, mengingat depresi dan rasa bersalah cenderung berjalan beriringan.

Hingga saat ini, smiling depression memang belum digolongkan sebagai salah satu gangguan mental. Kendati demikian, kondisi ini bisa disebut sebagai gangguan depresi mayor dengan fitur atipikal.

Lebih Berisiko Bunuh Diri

Pengidap smiling depression  terlihat sangat normal ketika di depan umum. Mereka bahkan cenderung aktif, ceria, optimis, dan memiliki kehidupan sosial sama seperti orang normal.

Namun, gejala tersebut rupanya lebih berbahaya ketimbang depresi tipikal. Pada depresi tipikal, pengidapnya kekurangan energi untuk melakukan sesuatu tentang bunuh diri.

Namun, bagi orang yang melakukan smiling depression, justru sebaliknya. Mereka mempunyai banyak energi untuk merencanakan dan bertindak berdasarkan pemikiran tersebut.

Karena alasan inilah, seseorang yang menyembunyikan depresinya dari dunia berisiko lebih besar untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Hal itu juga dikarenakan mereka menyimpan rasa sakit dalam diri. Sehingga, mereka sulit untuk menjangkau teman atau keluarga agar mendapatkan dukungan dan bantuan.

Oleh karena itu, kalau Anda menyadari ada orang sekitar yang melakukan smiling depression, cobalah untuk memberinya dukungan. Bicarakan pula kekhawatiran Anda terhadap kondisinya.