Sport

Momen Mendiang Verawaty Fajrin Pawai Obor Asian Games 2018 di Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Legenda bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin meninggal dunia karena kanker paru-paru, Minggu (21/11). Beberapa…

Legenda bulutangkis, Verawaty Fajrin, mengenang kesuksesannya di Asian Games 1978 ketika turut dalam pawai obor di Banjarmasin. Foto-Bola

apahabar.com, BANJARMASIN – Legenda bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin meninggal dunia karena kanker paru-paru, Minggu (21/11).

Beberapa tahun sebelumnya, Verawaty Fajrin pernah mengikuti pawai obor Asian Games 2018 di Banjarmasin, Senin (30/7/2018) silam.

Dalam kesempatan tersebut, Verawaty Fajrin terkenang dengan kesuksesannya meraih medali emas Asian Games 1978.

Ia bersama Imelda Wiguna berhasil mengalahkan wakil China, Qiu Yufang/Zheng Huiming, pada partai final cabor bulutangkis.

"Rasanya bangga [dipercaya ikut menjadi pembawa api obor]. Yang jelas ini jadi bukti kami para atlet senior masih diingkat. Kebetulan tahun ini merupakan peringatan 40 tahun saya meraih medali emas di Asian Games 1978," kata Verawaty Fajrin dilansir apahabar.com dari Bola.com.

"Itu merupakan medali emas pertama saya di Asian Games. Ketika itu bulutangkis menyumbang empat medali emas, tenis tiga emas dan tinju satu emas. Jadi, 40 tahun adalah momen ini kan alhamdulillah masih dipercaya dan masih diingat," lanjut Verawaty Fajrin.

Menurutnya, Indonesia mendapat kesempatan langka karena bisa kembali menggelar Asian Games setelah pertama kali pada 1962.

"Indonesia harus berbangga. Kalau Vietnam tidak mengundurkan diri, mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuk bisa menjadi tuan rumah Asian Games," tegas Verawaty Fajrin.

Pawai obor Asian Games 2018 di Banjarmasin juga dimeriahkan kehadiran legenda taekwondo, Abdul Rojak.

Ia merupakan peraih medali perak Asian Games pada edisi 1986.

Sekedar diketahui, Verawaty Fajrin tutup usia pada usia 64 tahun di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

Mendiang meninggal karena menderita kanker paru-paru.

Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kav DKI Cipayung, Jakarta Timur.

Atlet bernama asli Verawaty Wiharjo tersebut terkenal pada era 1970-1980-an.

Ia meraih banyak gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Pebulutangkis yang pernah berpasangan dengannya adalah Imelda Wigoena, Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.

Salah satu gelar fenomenalnya adalah juara All England 1979 bersama Imelda.