Kalsel

Momen Idulfitri, Peziarah Luar Daerah Mulai Datangi Makam Datu Sanggul

apahabar.com, RANTAU – Momen Idulfitri dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk berwisata religi. Salah satu tempat favorit Makam…

Oleh Syarif
Makam Syekh Muhammad Abdussamad (Datu Sanggul) di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin. Foto-apahabar.com/Sandy

apahabar.com, RANTAU - Momen Idulfitri dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk berwisata religi. Salah satu tempat favorit Makam Syekh Muhammad Abdussamad (Datu Sanggul) di Kabupaten Tapin.

Bahkan peziarah dari luar daerah pun mulai berdatangan ke makam Datu Sanggul di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin.

Memang hari pertama Idulfitri, peziarah sekitar 50 hingga 100 orang."Awal Idulfitri yang berkunjung masih warga sekitar," kata Kepala Desa Tatakan, Ilhamsyah.

Sekarang, ujarnya, peziarah dari luar daerah sudah mulai datang ke Makam Datu Sanggul.

“Di lokasi kita terapkan protokol kesehatan untuk peziarah. Sampai hari ini, pengunjung dari luar daerah sudah mulai berdatangan. Namun sedikit, masih tetap didominasi pengunjung lokal Tapin,” ujarnya, Senin (17/5).

Salah satu pedagang di sekitar Makam Datu Sanggul mengatakan, dibanding pada saat sebelum adanya pandemi Covid-19, kunjungan peziarah saat lebaran tahun ini masih sedikit.

Biasanya, sebelum adanya pandemi pengunjung makam setiap harinya ramai dikunjungi peziarah dari seantero Pulau Kalimantan.

“Sebelum pandemi kalo hari minggu sampai sekitar 100 sampai 150 rombongan mobil, kalo hari biasa paling sedikit sekitar 50 rombongan mobil pengunjung,” ujarnya kepada apahabar.com.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tapin, Hamdan Rosyandie mengemukakan, dari Pemprov Kalimantan Selatan tidak ada arahan menutup wisata religi tersebut.

"Tidak ada perintah menutup tempat wisata dari Pemprov Kalimantan Selatan," ujarnya.

Namun demikian, semua pengunjung ditekankan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi," tegas Hamdan Rosyandie.