Hot Borneo

Modus Dukun Cabul Berkedok Tuan Guru di Karang Intan; Korban Dijanjikan Rp800 Juta dari Alam Gaib

apahabar.com, MARTAPURA – Seorang wanita asal Banjarbaru berinisial AR (40) diduga menjadi korban penipuan oleh dukun…

B Krisnha Dewa, advokat kantor hukum Equity Legal Law Firm Banjarmasin, menceritakan kronologis kliennya yang diduga menjadi korban dukun cabul di Karang Intan, Banjar, Rabu (1/6). Foto-apahabar.com/hendralianor.

apahabar.com, MARTAPURA – Seorang wanita asal Banjarbaru berinisial AR (40) diduga menjadi korban penipuan oleh dukun cabul bermodus sebagai tuan guru di salah satu desa Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Pasalnya, oknum yang mengaku alim ini bisa menarik uang dari alam gaib dengan syarat salah satunya bersetubuh. Sedangkan korban sedang terhimpit utang yang nilainya hampir Rp100 juta.

Hal ini terungkap setelah korban memberanikan diri buka suara dan meminta bantuan hukum ke kantor hukum Equity Legal Law Firm Banjarmasin, Senin (31/5) lalu.

B Krisnha Dewa selaku kuasa hukum korban menceritakan berdasarkan pengakuan korban, mulanya korban datang ke rumah terduga pelaku sekitar 10 tahun lalu bersama suaminya untuk meminta ambilkan uang dari alam gaib. Uang yang dijanjikan dukun Rp800 juta.

Korban kala itu percaya saja dengan sang dukun, sebab mengaku orang alim dengan dikuatkan foto profil media sosial memasang gambar ulama terkenal. Bahkan, dukun itu juga mengaku dapat menggandakan uang.

“Setelah sampai di rumah dukun itu, ternyata ada beberapa syarat ritual yang harus dilalui, salah satunya menyerahkan air mani, rambut, bunga, dan lainnya,” ujar Dewa kepada apahabar.com, saat ditemui di Banjarbaru, Rabu (1/6) sore.

“Itu nanti katanya dikumpulkan dalam botol lalu dijual ke alam sebelah. Karena korban ini kepepet utang puluhan juta ya hampir 100 juta lah, maka menyetujui lah persyaratan itu,” sambungnya.

Ritual tersebut korban jalani mulai dari mandi-mandi dalam kamar mandi hingga ke kamar dukun. Di sana dukun melakukan persetubuhan. Sedangkan suami korban saat itu menunggu di ruang tamu.

“Namun faktanya, duit yang dijanjikan tak kunjung ada. Korban juga merahasiakan apa yang dialaminya kepada suami untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Berjalan waktu, suaminya wafat,” kata Dewa.

Kemudian pada Februari 2022 tadi, korban kembali berhubungan dengan dukun tersebut di media sosial dan kembali ditawari melakukan ritual.

“Dukun itu mengaku mendapat wangsit dan bisa kembali dilakukan ritual karena belum lama ini ada orang Banjarmasin berhasil membawa uang 1 miliar dalam dua plastik,” jelasnya.

“Karena tergiur, korban mau melakukan ritual kembali pada Februari 2022. Akhirnya setelah melakukan ritual, faktanya sepeser uang pun tidak ada. Jangankan 800 juta, 100 ribu pun tidak ada,” sambung Dewa.

Merasa ditipu, korban memberanikan diri untuk mencari keadilan keadilan dan meminta bantuan hukum. “Saya melihat masalah ini tidak bisa didiamkan, tapi harus ditindaklanjuti,” ucapnya.

Kendati demikian, ia juga tidak ingin buru-buru melaporkan kasus ini ke polisi lantaran masih mengumpulkan bukti-bukti.

Di sisi lain, Dewa meyakini masih ada korban lainnya yang tidak berani buka suara. Untuk itu mulai menyiapkan membuka posko pengaduan dengan terlebih dulu berkomunikasi kepada para tokoh agama di Martapura.

“Informasi saya dapat dari pambakal di sana bahwa ada korban lain yang melapor ke pambakal, itu artinya korban tidak hanya satu,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat maupun netizen, agar tidak membully korban. Sebab sangat berdampak pada psikis korban sehingga dapat mengganggu upaya pengungkapan fakta dan proses hukum.

Terpisah, Kasi Humas Polres Banjar Iptu H Suwarji mengatakan belum ada menerima laporan dari korban atau kuasa hukum terkait kasus tersebut. “Belum ada terima laporan, nanti dicek lagi,” ujar Suwarji, Rabu (1/6).

Pun demikian disampaikan Kapolsek Karang Intan, Ipda Achmad Ramadhan. Pihaknya juga baru tahu kasus tersebut melalui pemberitaan.