Nasional

Modal Asing Banjiri RI Rp14,68 T Pekan Ini

apahabar.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke tanah…

BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke tanah air mencapai Rp14,68 triliun pada pekan ini selama 31 Mei sampai 3 Juni 2021. Foto-CNN Indonesia

apahabar.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke tanah air mencapai Rp14,68 triliun pada pekan ini selama 31 Mei sampai 3 Juni 2021. Capital inflow masuk lewat instrumen Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham.

“Beli neto di pasar SBN sebesar Rp12,27 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,41 triliun,” kata Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, kutip apahabar.com dari CNN Indonesia, Jumat (4/6).

Kendati begitu, bila diakumulasi dari awal tahun, jumlah modal asing di dalam negeri tercatat keluar alias capital outflow mencapai Rp2,43 triliun.

Aliran modal asing yang masuk ke tanah air pada pekan ini membuat tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun dari 75,78 basis poin (bps) menjadi 74,71 bps.

Begitu juga dengan tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun turun ke kisaran 6,4 persen. Sementara yield surat utang AS, US Treasury 10 tahun naik ke level 1,625 persen.

Nilai tukar rupiah berada di Rp14.295 per dolar AS di pasar spot pada sore ini. Rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen. Kurs referensi Jakarta Interbank Dollar Spot Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di kisaran Rp14.276 sampai Rp14.316 per dolar AS.

Inflasi

Bank sentral nasional turut mencatat potensi deflasi alias penurunan harga bahan kebutuhan harian mencapai 0,09 persen. Potensi ini didapat dari hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) BI pekan pertama bulan ini.

Deflasi dipicu oleh penurunan harga daging ayam ras dan cabai merah sekitar 0,08 persen, tarif angkutan antarkota minus 0,06 persen, cabai rawit minus 0,04 persen, dan bawang merah minus 0,02 persen. Begitu juga dengan penurunan harga tomat, kelapa, dan tarif angkutan udara, masing-masing turun 0,01 persen.

“Beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain emas perhiasan sebesar 0,04 persen, telur ayam ras sebesar 0,03 persen, minyak goreng, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen,” terang Erwin.
Dari survei ini, maka inflasi secara tahun kalender diperkirakan mencapai 0,81 persen dan inflasi tahunan 1,4 persen.