Subsidi Kendaraan Listrik

Mitsubishi Fuso Soroti Soal Subsidi, Truk Listrik Diharapkan Kebagian

Masa depan industri otomotif Indonesia yang mengalami transisi menuju lebih ramah lingkungan, disambut baik oleh Mitsubishi Fuso.

Next Generation Fuso eCanter diharapkan juga mendapat subsidi dari pemerintah. Foto: dok. KTB

apahabar.com, JAKARTA - Masa depan industri otomotif Indonesia yang sedang mengalami transisi menuju industri lebih ramah lingkungan, disambut baik oleh para produsen kendaraan di Tanah Air, tak terkecuali Mitsubishi Fuso.

Kendati demikian, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai agen pemegang merek kendaraan komersial Mitsubishi Fuso di Indonesia menyoroti betapa pentingnya subsidi bagi semua segmen kendaraan listrik, bukan hanya kendaraan penumpang.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah baru memberikan subsidi untuk kendaraan listrik roda dua termasuk konversi motor listrik dan keringanan bagi pembelian mobil listrik penumpang serta bus listrik.

Baca Juga: KTB Pastikan Peluncuran Truk Listrik Fuso eCanter Sesuai Rencana

Oleh karena itu, Executive Vice President of Sales & Marketing Division KTB, Aji Jaya berharap pemerintah juga memerhatikan pemberian subsidi untuk truk listrik, sama seperti kendaraan listrik lainnya.

"Untuk subsidi listrik, motor sudah didukung, bus sudah didukung, mobil penumpang sudah juga. Truk belum kelihatan, kita masih menunggu. Kita juga berusaha bagaimana kita bisa mendapat dukungan dari pemerintah," kata Aji saat acara Media Gathering Fuso di Jakarta, Rabu (8/11).

Untuk merealisasikannya, Aji mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dan mengajukan proposal terkait permohonan subsidi truk listrik kepada pemerintah dan instansi terkait.

"Kita berharap minimal sama (dukungan subsidi/insentif) dengan yang diberikan ke jenis kendaraan listrik lainnya. Karena kalau semangatnya adalah udara bersih, itu kontribusinya dari kendaraan listrik pastinya," ujarnya.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Buka Fasilitas Perbaikan Kabin dan Sasis di Tangerang

Namun, Aji menyadari, salah satu syarat utama untuk mendapat subsidi dari pemerintah, kendaraan terkait perlu diproduksi dalam negeri atau memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertentu.

Saat ini, KTB, yang siap hadirkan truk bertenaga 100 persen listrik bernama eCanter pada 2024, merupakan completely built up (CBU), atau masih diimpor langsung dari negara asal dalam kondisi utuh dan lengkap.

“Ya, betul (kemungkinan permintaan produksi lokal), kalau memang itu permintaan atau syarat dari pemerintah, kita harus studi lagi kesiapannya,” ungkap Aji.

Adapun pemberian subsidi yang sudah resmi diberikan pemerintah memiliki skema berbeda-beda, bergantung kepada jenis kendaraannya.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Raih 1.592 SPK di GIIAS 2023, Turun dari Capaian 2022

Untuk motor listrik baru dan hasil konversi dari konvensional diganjar subsidi sebesar Rp7 juta per unit.

Sementara mobil listrik, subsidi yang diberikan berupa pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari semula 11 persen menjadi 1 persen, sama dengan bus listrik.

Peralihan atau transisi dari penggunaan kendaraan konvensional ke listrik juga turut didorong oleh kesepakatan negara-negara di dunia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Rilis Canter Edisi Spesial HUT ke-60 di GIIAS 2023

Begitupun di Indonesia yang bersiap untuk memasuki era kendaraan listrik melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle atau BEV).

Dari beleid presiden itu, upaya percepatan yang dilakukan meliputi pengembangan industri kendaraan bermotor listrik (KBL), penyediaan infrastruktur pengisian listrik atau yang disebut Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk KBL berbasis baterai.