Religi

Misteri “Tongkat” Soekarno Terkuak, Ternyata Ulama Ini yang Memberinya

apahabar.com, BANJARMASIN – Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno kerap terlihat membawa tongkat yang dipercaya sebagai…

Presiden Ir Soekarno dengan tongkat komando-nya, bersama dengan presiden AS Jhon F Kennedy.Foto – liputan6.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno kerap terlihat membawa tongkat yang dipercaya sebagai cemeti. Menurut sejarahnya, cemeti ini dihadiahkan oleh seorang ulama karismatik di Tanah Banjar.

Wikipedia mengartikan cemeti sebagai alat pelecut pengendali hewan ternak. Namun cemeti yang dipakai seorang tokoh dalam hal ini Soekarno, bukanlah cemeti pengendali hewan. Tapi beralih fungsi, menjadi "pengendali" orang.

Cemeti yang dimiliki Soekarno yang berbahan dasar kayu tersebut diisi dengan ritual tertentu, sehingga dipercaya sebagai tongkat komando.

Soekarno adalah seorang tokoh yang percaya dengan hal tersebut. Karena itu, cemeti selalu menjadi temannya ketika berkunjung ke mana pun. Momen dia bersama dengan cemeti itu banyak diabadikan fotografer di masa lalu.

Baca Juga: Awal Tuan Guru Zainal Ilmi Menundukkan Kepala

Nah, siapa ulama yang telah memberi cemeti itu?

Dikatakan KH Syaifuddin Zuhri dalam majelis yang di asuh beliau, ulama yang memberikan cemeti pada Soekarno adalah ulama karismatik asal Banjar.

"Tuan Guru Zainal Ilmi," ungkap pengasuh Majelis Bani Ismail Banjarmasin tersebut.

Tuan Guru Zainal Ilmi dikenal di masyarakat Banjar sebagai ulama yang ahli dalam ilmu wafaq. Dan cemeti, adalah dalah satu produk ilmu wafaq tersebut.

Soekarno dan Tuan Guru Zainal Ilmi, menurutKH Syaifuddin Zuhri, telah mengikat kaitan saudara (saudara angkat) di masa lampau. Di masa kepemimpinan Soekarno, Tuan Guru Zainal Ilmi diminta menjadi penasehat keamanan pasca kemerdekaan Republik Indonesia.

Dengan adanya Tuan Guru Zainal Ilmi dan ulama lainnya di penasehat keamanan di Kalsel pasca kemerdekaan, gejola pemberontakan di Kalsel tidak begitu berarti.

Baca Juga:Pemimpin Pemberontak: Aku Menyerah dengan Tuan Guru Zainal Ilmi

Editor: Muhammad Bulkini