Nasional

Misteri Perut Bengkak pada Jasad Ricky, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Kotabaru

apahabar.com, BANJARMASIN – Meninggalnya Ricky, mahasiswa Institut Teknologi Bandung di kawasan tambang PT Arutmin menimbulkan banyak…

Ilustrasi penemuan jasad. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Meninggalnya Ricky, mahasiswa Institut Teknologi Bandung di kawasan tambang PT Arutmin menimbulkan banyak kejanggalan.

Hasil autopsi menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di jasad Ricky. Berdasarkan pengakuan sejumlah saksi mata, tubuhnya masih utuh.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Ricky, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Kotabaru

“Saya lihat dari hidung keluar darah. Tangannya biru dan kaku, bengkak-bengkak normal. Perutnya yang bengkak sekali,” ungkap staf pendamping dari PT Arutmin, Maulana kepada kakak Ricky, Adpen dalam sambungan telepon yang diterima apahabar.com.

Sebelumnya, tim pencarian yang terdiri dari pihak perusahaan, kepolisian, kepala desa hingga warga lokal menemukan jasad Ricky sekitar 1,7 kilometer dari lokasi penelitian.

Ricky ditemukan masih menggunakan pakaian yang dia kenakan sejak pagi, lengkap dengan helm dan masker. Barang-barang seperti palu, kompas dan ponsel pribadinya pun masih ada.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Mahasiswa ITB Saat Penelitian di Kotabaru Versi Polisi

“Kondisinya jatuh, helm tertutup dan masih menggunakan masker. Semua barang berharganya masih ada,” sebut dia.

Meski dalam posisi terjatuh, namun helm pelindung tidak mengalami kerusakan. Dalam pemeriksaan sekilas, tidak terdapat bekas pukulan ataupun gigitan binatang.

“Kalau penglihatan petugas tadi tidak ada. Cuman akan diautopsi nanti untuk dicari tahu penyebabnya,” urainya kala itu.

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Ricky, Mahasiswa ITB yang Tewas di Kotabaru

Ricky menghilang saat berada di lokasi penelitiannya tak jauh dari lokasi tambang PT Arutmin.

Saat itu Ricky tidak ditemani satupun pendamping, karena insiden longsor di area lainnya.

Ricky pergi tanpa persetujuan perusahaan dengan menumpang tim proyek yang menuju area yang sama.

“Tim project telah menginfokan bahwa telah mengantar dan menemani Ricky di area itu sampai Jumatan [salat]. Saya masih ada pekerjaan sampai setengah 5 tadi,” jelas Maulana dalam sambungan telepon.

Jasad Ricky ditemukan setelah pencarian kurang lebih 17 jam, dari pukul setengah 5 sore hingga setengah 10 keesokan paginya.

Ricky ditemukan di lokasi ‘angker’, di sekitar pohon Beringin dengan kondisi tidak bernyawa.

Baca Juga: Hasil Autopsi Mahasiswa ITB yang Tewas Saat Penelitian di Kotabaru

Reporter: Musnita Sari/Masduki
Editor: Fariz Fadhillah