Hot Borneo

Misi Sosial di Balik Silaturahmi Perjaka Tanah Bumbu di Pagatan

apahabar.com, BATULICIN – Sejumlah kasus perantau asal Pulau Jawa yang terlantar menggerakkan hati aktivis sosial untuk…

Perjaka Tanah Bumbu menggelar pertemuan di Gedung 7 Februari Pagatan, Minggu (6/3). Foto-Puja Mandela/apahabar.com

apahabar.com, BATULICIN – Sejumlah kasus perantau asal Pulau Jawa yang terlantar menggerakkan hati aktivis sosial untuk membentuk paguyuban Perantau Jawa Kalimantan (Perjaka) di Tanah Bumbu.

Pada Minggu (6/3/2022), Perjaka Tanah Bumbu menggelar pertemuan di Gedung 7 Februari Pagatan.

“Perjaka dibentuk pada 2021. Sudah satu tahun,” kata Pembina Perjaka, Anjar Sufangat.

Anjar bercerita Perjaka dibentuk karena melihat sejumlah kasus terlantarnya para perantau asal Pulau Jawa di Tanah Bumbu. Beberapa waktu lalu, misalnya, ada pedagang terang bulan di Pagatan yang sakit, tapi tak ada yang mengurusnya.

Ada juga penjual sayur di Kecamatan Simpang Empat yang sakit, dan meninggal dunia saat proses pemulangan ke Pulau Jawa. Hal serupa pun beberapa kali terjadi. “Itu lebih dari lima kasus,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Anjar, Perjaka dibentuk agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi. Dia ingin membuat para perantau asal Pulau Jawa memiliki ikatan emosional yang kuat dan terus bersilaturahmi sesama anggota.

“Banyak perantau yang datang ke sini tidak punya sanak keluarga. Ada yang terlantar, sakit, nggak ada yang mengurus. Coba bayangkan seandainya diri kita berada di posisi mereka,” katanya yang juga dikenal sebagai aktivis Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tanah Bumbu.

Satu tahun setelah dibentuk, Perjaka Tanah Bumbu beranggotakan 100-an orang. Tapi itu hanya dihitung satu orang per anggota keluarga. Kebdepan, anggota Perjaka Tanah Bumbu diprediksi terus bertambah.

Camat Kusan Hilir, Arianto Sani, menyambut baik pertemuan tersebut. Dia menganggap keberadaan Perjaka Tanah Bumbu bak keluarga baru di Kusan Hilir. “Ini seperti keluarga baru buat saya,” katanya.

Tokoh masyarakat Pagatan, Andi S Jaya, menyambut baik digelarnya silaturahmi Perjaka di Kusan Hilir. Andi pernah merantau selama delapan tahun di Yogyakarta merasa mendapatkan keluarga baru dengan keberadaan Perjaka Tanah Bumbu.

“Meski Perantau Jawa Kalimantan memiliki akronim yang cenderung tak serius, tapi misinya sangat mulia,” ujarnya.

Silaturahmi yang dihadiri ratusan anggota Perjaka Tanah Bumbu dan unsur Muspika juga diisi dengan tausyiah.