Gempa Bumi Cianjur

Miris! Setahun Gempa Cianjur: Tenda Pengungsian Jadi Kelas Sekolah

Menginjak satu tahun bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Siswa SDN Cugenang Cianjur masih melakukan pembelajaran didalam tenda. Foto : apahabar.com/Riski Maulana

apahabar.com, CIANJUR - Menginjak satu tahun bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Duka masih terasa buat anak-anak sekolah. Sebabnya, Kegiatan belajar mengajar di sebuah tenda pengungsian.

Seperti halnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cugenang, berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Saat ini masih melakukan pembelajaran di tenda pengungsian.

Sekolah pernah ditempati terkena dampak bencana gempa 5,6 magnitudo. Tahun lalu. Alami kerusakan yang sangat berat.

Ada empat tenda yang diperuntukan untuk belajar siswa SDN Cugenang. Dari kelas 1 hingga kelas 6 yang totalnya 120. Satu ruangan tenda dijadikan kantor guru.

Baca Juga: Setahun Gempa Cianjur: 1.700 Keluarga Berada di Tenda Pengungsian

Yudi Kusdiansah guru SDN Cugenang mengatakan dengan kondisi seperti ini pihaknya terus berupaya. Sekolah memberikan pembelajaran yang terbaik untuk siswa-siswanya.

"Ya meskipun kondisinya seperti ini, yang pasti kita tetap sabar dan sabar menunggu pembangunan sekolah yang lebih layak lagi," tuturnya kepada apahabar.com, Selasa (21/11).

Menurutnya tenda pengungsian yang dilakukan untuk belajar para siswa SDN Cugenang berada di sebuah lahan milik warga. Secara sukarela warga memberikan izin untuk digunakan sekolah.

"Lahan ini milik salah satu warga yang peduli kepada anak-anak, disini kita tidak sewa tempat cuma kita beli tendanya saja," jelas Yudi.

Dari pantauan, kondisi tenda yang cukup panas. Tak nyaman buat anak-anak. Para siswa mengaku tak tahan kalau kelas pada tengah hari. Matahari terasa di atas kepala. Beda lagi dengan musim hujan. Kondisi sekolah becek.

"Anak-anak tidak tahan dengan panasnya belajar di tenda jadi pembelajaran hanya sampai jam 10.00 siang, anak-anak ngeluh karena panas. Gerah suka pengen cepat-cepat pulang kalau musim hujan juga kondisi becek," ucap Yudi.

Baca Juga: Korban Gempa Tak Mau Direlokasi, Pemkab Cianjur Ancam Tak Beri Bantuan

Sementara itu, Cantika (10) siswa SDN Cugenang mengungkapkan, pihaknya ingin secepatnya melakukan pembelajaran di tempat yang layak.

"Kalau belajar panas bikin gerah, kalau ujan juga becek juga banyak nyamuk dan semut kalau belajar ditenda pengen segera pindah ketempat yang layak," ujarnya.

Patahan Sesar Cugenang

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Ruhli Solehudin mengatakan ada sebanyak dua sekolah di Kecamatan Cugenang. Namun, sekolah masih pembelajaran di dalam tenda.

Menurutnya, sekolah tersebut berada dalam patahan sesar Cugenang atau masuk kedalam zona merah. Sehingga tidak bisa dilakukan pembangunan. Nantinya, akan dipindahkan atau direlokasi.

"Lahan pembangunan untuk relokasi sekolah itu sudah ada kita tinggal menunggu legalitasnya dan mudah-mudahan tahun anggaran 2024 itu bisa di bangun," ucapnya.

Pihaknya menargetkan pembangunan tersebut bisa selesai dan bisa digunakan ditahun 2024 pertengahan tahun ajaran baru.