Serba-serbi Ramadan

Minum Teh saat Sahur Bikin Cepat Haus, Benarkah?

Ahli kesehatan tidak menyarankan minum teh saat sahur. Sebab, teh mampu menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang berpotensi membuat puasa terasa lebih berat

Minum teh saat sahur mampu menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang berpotensi membuat puasa terasa lebih berat (Foto: Freepik)

apahabar.com, JAKARTA - Teh seringkali menjadi minuman yang tersaji selama Ramadan, entah untuk berbuka maupun sahur. Tak sedikit masyarakat Indonesia meyakini bahwa minuman ini bisa membuat badan terasa lebih segar dan hangat.

Faktanya, para ahli kesehatan tidak menyarankan untuk minum teh saat sahur. Sebab, bila ditilik dari segi medis, teh mampu menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang berpotensi membuat puasa terasa lebih berat.

Salah satunya, membuat tubuh merasa lebih cepat haus. Ini terjadi ketika teh dicampur gula, yang lantas menyebabkan otak merespons untuk minum lebih banyak guna menetralisir rasa manis tersebut.

Selain membuat cepat haus, mengonsumsi teh saat sahur juga menyebabkan sejumlah kondisi yang berpotensi mengganggu ibadah puasa. Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya:

Cepat Lemas

Menenggak teh manis dalam jumlah berlebihan bisa membuat tubuh merasa cepat lemas. Ini dikarenakan saat meminum teh yang dicampur gula, keinginan untuk mengonsumsi makanan lain cenderung berkurang.

Itulah yang membuat tubuh berisiko kekurangan nutrisi penting dari makanan lain, lebih cepat lapar, lemas, bahkan mengantuk saat puasa. Memang benar teh manis dapat memberi energi lebih sesaat setelah ditenggak, namun itu hanya bertahan sekitar setengah jam saja.

Justru karena sudah merasa berenergi, tubuh jadi enggan mengonsumsi makanan lain. Padahal, energi tersebut tidak bertahan lama. Satu sampai dua jam kemudian, barulah tubuhterasa lemas.

Sering Buang Air Kecil

Teh merupakan jenis minuman yang mengandung kafein. Senyawa ini memang bisa mencegah rasa kantuk, tetapi di sisi lain, juga bersifat diuretik yang membuat frekuensi buang air kecil jadi lebih sering.

Sifat diuretik ini mengakibatkan cairan dalam tubuh tertarik untuk dikeluarkan bersama urine. Cairan tubuh pun lebih cepat terkuras, sehingga menyebabkan rasa lemas hingga haus.

Asam Lambung Meningkat

Kandungan kafein dalam teh juga mampu merangsang peningkatan produksi asam lambung, memicu rasa tidak nyaman di perut, dan heartburn. Oleh karena itu, berhati-hatilah bila ingin mengonsumsi teh saat sahur, terlebih jika memiliki riwayat penyakit asam lambung.

Tenggorokan dan Mulut Kering

Rasa haus yang muncul usai menenggak segelas teh setara baru bisa hilang jika meminum tiga gelas air putih dalam takaran serupa. Bila rasa haus itu tidak dipenuhi ketika ibadah puasa telah berlangsung, bisa jadi tenggorokan dan mulut akan terasa lebih kering. 

Menghambat Penyerapan Zat Besi

Minum teh bisa menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terlebih kalau diminum ketika makan sahur. Pasalnya, teh kaya akan kandungan tanin, yaitu senyawa yang bisa mengikat zat besi dalam sistem pencernaan.

Itulah beberapa kondisi yang terjadi dalam tubuh bila mengonsumsi teh saat sahur. Meski berisiko, bukan berarti Anda sama sekali tak boleh menenggak minuman ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko yang demikian.

Salah satunya, dengan memilih jenis teh yang mengandung sedikit kafein, seperti chamomile, rooibos, atau peppermint. Batasi juga penambahan gula ke dalam teh yang dikonsumsi.