Dinas PUPR Kalsel

Minim Sertifikasi K3, PUPR Kalsel Bekali Ahli Konstruksi Soal Keselamatan Kerja

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, menggelar Bimbingan Teknis Sistem Manajemen…

Kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Dinas PUPR Kalsel. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, menggelar Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Hotel Roditha Banjarbaru, Senin (5/4).

Minimnya tenaga ahli yang bersertifikasi menjadi salah satu tantangan di bidang konstruksi.

“Sangat minim sekali, karena sebelumnya untuk tenaga ahli hampir tidak ada. Mulai sekarang kita mau mendorong lagi karena penting dan berhubungan dengan keselamatan,” terang Kepala Bidang Bina Konstruksi, Efrani kepada apahabar.com.

Melalui bimtek ini, PUPR Kalsel bersama Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin berupaya mendorong pemenuhan standar keamanan, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja, serta penyakit pada pekerjaan konstruksi.

“Kita melihat bahwa beberapa kejadian yang sudah terjadi, banyaknya kecelakaan sampai kehilangan nyawa. Diharapkan ke depan bisa kita kurangi kejadian seperti itu,” lanjutnya.

Menurutnya, keselamatan kerja di lapangan masih terbilang longgar dan kurang diperhatikan oleh penyedia jasa. Karena itu, pihaknya berkomitmen akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan konstruksi.

“Kita akan awasi sampai ke peralatan dan tenaga yang menangani keselamatan kerja di lapangan. Mudah-mudahan kontraktor maupun konsultan tidak melakukan itu, akan ada teguran dari kita,” lanjutnya.

Ke depan, PUPR Kalsel juga akan melakukan pendataan tenaga ahli konstruksi yang telah memiliki sertifikat. Sehingga ini akan meningkatkan kualitas SDM di bidang konstruksi.

“Bimtek ini merupakan perwujudan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pembinaan dan pemberdayaan di bidang jasa konstruksi kepada pihak penyedia jasa agar menyiapkan petugas K3 yang memiliki sertifikat,” pungkasnya.

Adapun, bimtek digelar selama 5 hari dan juga dilakukan secara virtual. Sebanyak 35 peserta berasal dari kontraktor, konsultan, badan usaha hingga akademisi.