Kalsel

Minim Pendonor Plasma Konvalesen, PMI Banjarmasin Dibantu Perusahaan BUMN

apahabar.com, BANJARMASIN – Terapi plasma konvalesen dinilai cukup berhasil menyembuhkan pasien Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel),…

Ilustrasi pendonor plasma konvalesen. Foto: Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen via detikcom

apahabar.com, BANJARMASIN – Terapi plasma konvalesen dinilai cukup berhasil menyembuhkan pasien Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya Banjarmasin.

“Berdasar banyaknya permintaan di Rumah Sakit yang ada di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, banyak pasien yang membaik. Bahkan, ada yang keluarga pasien yang chat pribadi mengucapkan terima kasih kepada kami,” kata Kepala UDD PMI Banjarmasin, Dokter Ramadhan Supit, Kamis (11/2) siang.

Selain itu, kata Dokter Ramadhan Supit, bukti keberhasilan lainnya, yakni dari hasil studi di Surabaya dan Malang, 90 persen pasien Covid-19 terbukti sembuh setelah diterapi dengan plasma konvalesen.

Kendati demikian, kata Dokter Rama, seiring banyaknya permintaan, pihaknya saat ini masih kekurangan pendonor plasma.

“Permintaan banyak. Apalagi di Kalimantan ini baru Banjarmasin yang bisa membuat plasma konvalesen ini,” katanya.

Beruntungnya, kata dia, pihaknya saat ini dibantu oleh perusahaan BUMN yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Mereka mengarahkan karyawannya yang pernah terpapar Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya ke kami. Paling banyak dari PLN, Bank Mandiri dan Bank BRI,” ujarnya.

“Tapi dari 100 pendonor dari BUMN, hanya 30 yang lulus seleksi plasmanya bisa digunakan. Kita masih harap dari karyawan BUMN lain yang pernah terpapar Covid-19 untuk mau mendonorkan,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Dokter Rama pun berharap kepada masyarakat yang pernah terkonfirmasi Covid-19 untuk mau mendonorkan plasma darahnya.

Lebih jauh, Dokter Rama mengatakan, satu plasma konvalesen dimahari Rp 2 juta untuk biaya penggantiannya.

“Biaya itu sama se-Indonesia. Karena memang biaya pengolahannya cukup mahal. Seandainya ada subsidi dari pemerintah, dalam hal ini Pemkot Banjarmasin. Ya kita tunggu aja, istilahnya dari nasional ada membantu, masa dari Pemkot tidak ada,” ujarnya.

Terlepas itu, kata Dokter Rama, UDD PMI Banjarmasin juga akan dibantu dengan pengadaan freezer penyimpanan plasma konvalesen oleh salah satu perusahaan BUMN.

“Kemarin kita dihubungi oleh perwakilan dari BUMN. Dalam waktu dekat kita akan dibantu freezer. Adapun dengan freezer itu plasma konvalesen bisa disimpan hingga 1 tahun,” pungkasnya.

Kepala UDD PMI Banjarmasin, Dokter Ramadhan Supit. apahabar.com/Riyad Dafhi