Tak Berkategori

Minim Ekonomi Kreatif, Banjarmasin Andalkan Pajak Bermotor dan Perhotelan

apahabar.com, BANJARMASIN – Meskipun perkembangan ekonomi kreatif di Banjarmasin tak memiliki ruang yang begitu luas lantaran…

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Foto-apahabar.com/Muhammad Robby

apahabar.com, BANJARMASIN – Meskipun perkembangan ekonomi kreatif di Banjarmasin tak memiliki ruang yang begitu luas lantaran masih disokong sektor pajak bermotor dan Perhotelan, adanya Roadshow Badan Ekonomi Kreatif diharapkan akan menjadi pemicu kemajuan ekonomi kreatif di kota seribu sungai.

“Dari sini akan lahir Industri ekonomi kreatif yang besar dan memberikan dampak positif pertumbuhan ekonomi Banjarmasin,” ucap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina disela Roadshow Badan Ekonomi Kreatif di Banjarmasin, Selasa (14/5).

Tentunya ekonomi kreatif itu, kata dia, seiring dengan program melahirkan 2.500 wirausaha baru (Pemko) Banjarmasin. Meskipun, semuanya memerlukan permodalan dan market luas, tapi Ibnu Sina optimis akan terealisasi.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Ibnu Sina Larang Jajarannya Terima Parcel

“Semoga dari sini akan melahirkan pelaku usaha ekonomi kreatif baru, seperti halnya kuliner, sasirangan, animasi, dan cabang ekonomi kreatif lainnya,” tegasnya.

Sebagai pemangku kebijakan, Ibnu Sina mengakui terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan industri ekonomi kreatif di Banjarmasin. Diantaranya, Budgeting, Standarisasi, Keberlanjutan dan Permodalan.

Bahkan, pihaknya telah menggandeng beberapa perbankan. Ia pun mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh BNI Syariah terutama dalam mendukung produk halal.

Dibandingkan dengan perbankan yang bukan berbasis syariah, sambung dia, para pelaku usaha ekonomi kreatif baru terkendala bunga. Sehingga melalui Bank BNI Syariah akan membuat ekonomi kreatif di Banjarmasin kian berkembang.

Memang Banjarmasin, tambah dia, ruang lingkup ekonomi kreatif masih kecil. Mengingat, Pendapat Asli Daerah (PAD) Banjarmasin masih didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa.

Kalau dilihat dari struktur APBD, Banjarmasin masih bergantung pada pajak kendaraan bermotor, hotel dan restoran. Namun, pihaknya tetap mendorong pelaku ekonomi kreatif.

“Semoga dengan tumbuhnya ekonomi kreatif, memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Akses Perbankan Bekraf, Yuke Sri Rahayu mengatakan, Banjarmasin merupakan daerah keempat yang dikunjungi oleh Badan Ekonomi Kreatif. Alasannya, yakni Banjarmasin memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Sehingga tak kalah hebat bersaing di tingkat nasional.

Adapun, pada sosialisasi Deureuham 2019 Kali ini, Bekraf menghadirkan narasumber ahli dalam bidang pengembangan usaha kreatif.

Dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan ekrafpreneur dan startup berbasis syariah. Diantaranya Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang akan menjelaskan mengenai potensi ekonomi kreatif di Banjarmasin.

Kemudian terdapat penjelasan informasi pitchdeck serta paparan yang baik bersama CEO i-Grow, Andreas Senjaya yang menjadi mentor Deureuham.

Selanjutnya, berbagi kisah model bisnis sukses untuk menang persaingan di era disrupsi oleh ownerYukbisnis.com, Jaya Setiabudi.

Deureuham 2019 berpusat pada unsur syariah dan memiliki dampak sosial. Setelah Banjarmasin, sosialisasi akan diselenggarakan di Makassar (Sabtu, 18 Mei 2019) dan Yogyakarta (Kamis, 23 Mei 2019).

Rangkaian Deureuham setelah sosialisasi yaitu seleksi administrasi (Juli 2019), penjurian di 5 regional (Juli 2019), bootcamp nasional (27-31 Agustus 2019), dan penghargaan pemenang Deureuham 2019 (01 September 2019).

Baca Juga: Asyik, THR dan Tukin Pegawai Negeri Dibayar Tanggal Ini

32 ekrafpreneur dan startup berbasis syariah dari tiap regional berkesempatan mengikuti penjurian regional. Empat ekrafpreneur dan startup regional terpiiih akan mengikuti bootcamp nasional dan berpeluang menjadi pemenang Deureuham 2019.

Juara pertama dari tiap kategori berhak mendapatkan hadiah modal usaha sebesar Rp. 30 juta dan Rp. 20 juta untuk juara kedua dari tiap kategori. Para juara satu dan dua dari tiap kategori ini Juga berpeluang mengikuti Intemationai Creative Economy Competiton di Dubai.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif