Minat Peserta Didik ke Sekolah Negeri Menurun, Dikpora Trenggalek Ubah Strategi

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek mengaku resah dengan terjadinya penurunan minat calon peserta didik untuk memilih sekolah ne

Ilustrasi peserta didik di sekolah negeri

apahabar.com, JAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek mengaku resah dengan terjadinya penurunan minat calon peserta didik untuk memilih sekolah negeri beralih ke sekolah swasta.

Kepala Dikpora Kabupaten Trenggalek Agus Setiyono menindaklanjutinya dengan menginstruksikan ke semua jajaran sekolah di bawah naungannya untuk merespons persoalan tersebut. Sebab, selama ini kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah.

"Banyak wali murid memilih sekolah swasta karena dianggap memiliki pola pendidikan yang lebih padu dan komprehensif, terutama dalam hal pendidikan agama," katanya seperti dilansir Antara, Senin (20/3).

Baca Juga: 77 Remaja Masuk Sekolah Wawasan Kebangsaan di Lanudal Juanda

Menyikapi hal tersebut pihaknya memiliki strategi untuk dapat menggaet minat peserta didik. Hal yang ia prioritaskan ialah dengan menambah porsi pendidikan karakter seperti pendidikan agama agar dapat meningkatkan daya tarik calon siswa untuk memilih sekolah negeri.

Ke depan metode pendidikan di sekolah negeri khususnya SD di Trenggalek tidak lagi melulu menitikberatkan pada pembelajaran akademik. Melainkan juga perlu diimbangi dengan pola pendidikan karakter seperti yang diterapkan sekolah swasta.

Ini sejalan dengan tiga tujuan pendidikan di antaranya seperti membangun kepribadian yang berakakter, kemampuan dan kecerdasan, serta menguasai ilmu pengetahuan. Sehingga siswa akan memiliki keterampilan.

Penguatan Pendidikan Karakter

Dikpora Kabupaten Trenggalek telah menerbitkan surat edaran ke sekolah-sekolah di bawah naungannya untuk memperkuat pendidikan karakter. Di antaranya aspek nasionalisme dengan memutar dan mendengarkan serta memahami lagu-lagu nasional kebangsaan di waktu tertentu.

Selain aspek nasionalisme, tambah Agus, pendidikan karakter malalui pembelajaran agama juga akan diperkuat dengan menambah jam pembelajaran agama dalam program Madin dan lain sebagainya.

Baca Juga: Dampak Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Pakar UGM: Tidak Berkualitas!

"Kami juga canangkan Jumat Indah pada hari Jumat tertentu dengan melakukan gerakan kebersihan, tanam bunga, tanam pohon dan lain sebagainya. Kemudian Jumat ibadah, kegiatan – kegiatan seperti pengajian, mendengarkan ceramah keagamaan dan kegiatan lainnya," katanya.

Dengan strategi baru itu, Dikpora optimis sekolah dasar negeri di Trenggalek tak lagi dilanda permasalahan klasik di antaranya seperti kekurangan siswa.

Hal itu dari segi metode pembelajaran sama dengan yang dominan diterapkan sekolah swasta, namun secara efisiensi lebih dekat dengan domisili peserta didik. Sebab jumlah sekolah dasar negeri di Trenggalek mendominasi ketimbang sekolah swasta.

Baca Juga: Mengkaji Ulang Usulan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Apa Kata Dunia?

"Untuk membangun karakter dan kepribadian siswa, maka kekuatan keagamaan wajib dimiliki oleh siswa. Selain pengendalian diri, akhlak dan rasa cinta tanah air. Sopan santun dan berbudi pekerti bila diselaraskan kecerdasan maupun keterampilan maka akan semakin lengkap rasanya" demikian Agus Setiyono.