Wisata Magelang

Miliki Potensi, Homestay di Magelang Harus Punya SDM Setara Hotel

Tidak diragukan, Kabupaten Magelang memiliki beragam potensi wisata, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner serta desa wisata.

Lonely Red Chairs On Mountain View (Pexels.com/Red Nguyen)

apahabar.com, MAGELANG - Tidak diragukan, Kabupaten Magelang memiliki beragam potensi wisata, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner serta desa wisata.

Dengan beragamnya objek wisata tersebut, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap lamanya wisatawantinggal dan menginap di Kabupaten Magelang.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Magelang terus mendorong para pelaku ekonomi kreatif, utamanya pemilik usaha homestay atau pondok wisata, agar dapat berkembang dan memiliki standar setara hotel.

"Berbicara pariwisata, homestay menjadi salah satu produk usaha pariwisata yang dalam pengelolaannya dilakukan langsung oleh masyarakat," ujar Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Mulyanto, Jumat (18/8).

Baca Juga: Sensasi Wisata Menyusuri Sungai Progo dengan Gethek Balong

Selain itu, menurut Mulyanto, homestay memiliki fungsi sebagai akomodasi, bagi wisatawan untuk melihat, menikmati, berbagai seni budaya serta kearifan lokal kehidupan masyarakat di desa.

Oleh karena itu, ungkap Mulyanto, dibutuhkan pelatihan yang kontiniu sebagai salah satu upaya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman bagi pengelola homestay di Kabupaten Magelang agar lebih unggul dan memiliki daya saing.

"Harapan kami kepada pengelola homestay, agar kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, harus bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi, dengan menampilkan citra yang baik dan menarik, dalam bingkai seni dan budaya," lanjutnya.

Baca Juga: Uniknya Rumah Kamera Magelang, Wisata Alternatif Dekat Borobudur

Sementara itu, Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edward Alfian menjelaskan hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah homestay yang terdapat di Kabupaten Magelang. Hal itu karena belum dilakukan pendataan.

Kendati begitu, ia menilai pelatihan terkait pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata menjadi salah satu upaya penting untuk mengakomodir keberadaan mereka.

"Berbeda dengan hotel, standardisasi sumber daya manusia (SDM) sudah terlatih. Nah karena homestay dikelola langsung oleh masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan agar pelayanan terus ditingkatkan," tuturnya.

Baca Juga: Telaga Bleder Magelang, Destinasi Wisata Alam di Lereng Gunung Andong

Terlebih, menurut Edward, wisatawan yang memilih tidur di homestay dipastikan akan bersinggungan langsung dengan pemiliknya. Di tempat itu terjadi interaksi langsung.

Edward juga menjelaskan, pemerintah menargetkan pada 2025, kondisi perekonomian dan ekonomi kreatif kembali normal. Dengan begitu, pengelola homestay bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk lebih siap menerima kunjungan wisatawan. 

"Kami juga selalu mendorong agar para pengelola homestay memiliki wadah agar memudahkan koordinasi dan komunikasi. Saya tadi sempat tanya kepada peserta. Memang wadah (pengelola homestay) untuk tingkat Kabupaten Magelang belum ada. Apakah nantinya homestay bisa masuk ke PHRI atau tidak," imbuhnya.