Pasar Rakyat

Miliki Peran Strategis, Mendag Siap Revitalisasi Pasar Rakyat

Mendag Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah merevitalisasi pasar rakyat lantaran memiliki peran strategis sebagai urat nadi ekonomi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat meresmikan Pasar Rakyat dan Tematik Ketidur di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/3/2023). Foto: Kementerian Perdagangan

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah dalam revitalisasi pasar rakyat di Indonesia lantaran memiliki peran strategis sebagai urat nadi ekonomi.

"Pasar rakyat sangat strategis sebagai urat nadi ekonomi rakyat. Bahkan saya mengampanyekan berbelanja di pasar rakyat. Kalau sarana prasarana pasar rakyat bagus, daerahnya akan berkembang," kata  Mendag  saat meresmikan Pasar Rakyat dan Tematik Ketidur di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/3).

Selain pasar rakyat dan tematik, Mendag juga meresmikan sarana perdagangan lainnya yakni Pusat Kuliner Skywalk Majapahit, Pasar Hewan Sekar Putih, dan Pusat Grosir Sepatu.

Dalam keterangan tertulisnya, Mendag menjelaskan tentang peran pasar rakyat untuk memantau harga barang kebutuhan pokok. Pasalnya dari pasar rakyat inilah kenaikan harga barang kebutuhan pokok dapat diketahui.

Baca Juga: Dukung Ekonomi Tumbuh, Kemendag Jangkau Pasar Ekspor di Asia Selatan

Lebih lanjut, menurutnya pasar rakyat harus masuk ke dalam ekosistem digital, diantaranya bekerja sama dengan lokapasar (marketplace). Melalui lokapasar, penjualan di pasar rakyat dapat meningkat beberapa kali lipat.

"Oleh karena itu, secara perlahan pelaku usaha di pasar rakyat bisa diikutkan dalam ekosistem marketplace dan diajari sehingga pedagang di pasar rakyat bisa mengembangkan diri," kata Mendag.

4 aspek revitalisasi

Program revitalisasi pasar rakyat Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencakup empat aspek yakni revitalisasi fisik, manajemen, ekonomi, dan sosial budaya.

Revitalisasi manajemen pengelola berpedoman pada SNI Pasar Rakyat 8152:2021 dengan mempertimbangkan peningkatan profesionalisme pengelola, pemberdayaan pelaku usaha, serta penerapan standar operasional prosedur.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga Komoditas Pangan, Pemkot Medan Gelar Pasar Murah

Selain peningkatan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, pasar rakyat yang dibangun juga dilengkapi sarana pos ukur ulang sebagai wujud perlindungan bagi konsumen dan tanggung jawab pedagang untuk berdagang secara jujur.

Kepatuhan para pedagang di pasar rakyat tercermin dengan kepatuhan dalam menjual bahan pokok tidak melebihi harga acuan yang telah ditentukan, tidak menjual bahan pangan yang sudah kadaluarsa, dan tidak menjual bahan pangan mengandung bahan berbahaya.

Digitalisasi pasar rakyat

Kemendag juga melakukan fasilitasi pemanfaatan teknologi informasi di Pasar Rakyat melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat. Pada 2022, terdapat 3.588 pasar rakyat yang telah terdigitalisasi dengan jumlah pedagang yang terdigitalisasi sebanyak 250.062 pedagang.

Hasil tersebut dapat dicapai melalui beberapa kerja sama dan kolaborasi nyata dengan beberapa pihak, yakni pembayaran nontunai Sehat, Inovatif, Aman Pakai QRIS bersama Bank Indonesia dan PT Pos Indonesia dengan Pospay. Selain itu, pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia dan Tumbasin, pemanfaatan delivery on demand melalui GrabMart.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemprov DKI Gelar Pasar Murah di Jakarta

Keberhasilan juga disumbang berkat penerapan situs pasar, informasi harga, dan pencatatan omzet pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP) dan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) serta penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah maupun nasional.

Pasar Rakyat Ketidur dibangun dengan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) berasal dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan 2021 dengan nilai Rp4 miliar. Sedangkan Pasar Tematik Ketidur dibangun pada 2022 menggunakan APBD Kota Mojokerto sebesar Rp3,4 miliar.

Pasar Rakyat dan Tematik Ketidur menempati lahan seluas 27.756 m2 dengan luas bangunan utama seluas 10.020 m2. Pasar Rakyat Ketidur memiliki jumlah pedagang sebanyak 115 orang.

Sementara Pasar Tematik Ketidur memiliki jumlah pedagang sebanyak 104 orang dengan barang yang dijual di pasar tematik di antaranya barang bekas, besi tua, sepeda bekas, dan lainnya. Barang bekas yang dijual di sini bukan barang bekas asal impor.