Migrain

Migrain vs Migrain Kronis, Apa Perbedaanya?

Anda pernah mengalami migrain? Penyakit yang menyebabkan pusing ini terbagi menjadi dua jenis yaitu migrain episodik dan migrain kronis.

Migraine dibedakan menjadi dua yaitu migraine episodic dan migraine kronis. Foto: PeopleImages/istock photo

apahabar.com, JAKARTA – Anda pernah mengalami migrain? Rupanya penyakit yang menyebabkan pusing ini terbagi menjadi dua jenis yaitu migrain episodik dan migrain kronis.

Migrain, sebuah penyakit yang sering kali terabaikan, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang dengan cara yang sulit dijelaskan, dalam hal ini dokter mungkin akan mengklasifikasikan kondisi Anda sebagai migrain episodik atau migrain kronis.

Melansir dari laman Healthline, migrain episodik biasanya terjadi jika Anda mengalami serangan migrain dari waktu ke waktu selama beberapa minggu atau beberapa bulan.

Sementara itu, migrain kronis biasanya didiagnosis jika Anda telah mengalami gejala migrain selama 15 hari atau lebih dalam satu bulan selama setidaknya tiga bulan berturut-turut. Pada kasus migrain kronis, seringkali serangan migrain dapat berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Tips Mengurangi Pusing setelah Menangis

Ilustrasi migraine. Foto: Kannika Paison/istock photo

Migrain dan migrain kronis (chronic migraine) adalah dua kondisi yang berhubungan dengan sakit kepala, dikutip dari Healthline, ada perbedaan utama antara keduanya:

Migrain:
- Migrain adalah jenis sakit kepala yang terjadi secara episodik.
- Gejala migrain biasanya melibatkan sakit kepala yang berat, nyeri, dan dapat disertai gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), dan sensitivitas terhadap suara (fonofobia).
- Migrain biasanya berlangsung antara 4 hingga 72 jam jika tidak diobati.
- Kebanyakan orang dengan migrain mengalami serangan migrain hanya beberapa kali sebulan atau kurang.
Migrain Kronis (Chronic Migraine):
- Migrain kronis adalah kondisi di mana seseorang mengalami serangan migrain lebih dari 15 hari sebulan selama setidaknya tiga bulan berturut-turut, dengan setidaknya 8 dari 15 serangan sakit kepala tersebut memenuhi kriteria migrain (mengikutsertakan gejala karakteristik migrain seperti nyeri yang berat).
- Orang dengan migrain kronis seringkali mengalami gangguan yang lebih signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka karena frekuensi yang tinggi dari serangan migrain.
- Pengobatan dan manajemen migrain kronis seringkali lebih rumit dibandingkan dengan migrain episodik karena frekuensi serangan yang tinggi.

Penting untuk mencatat bahwa pengobatan untuk migrain episodik dan kronis mungkin berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk berbicara dengan dokter Anda mengenai seberapa sering Anda mengalami migrain setiap bulannya.