Messi Buktikan Gangguan Hormon Tak Halangi Dirinya Menjadi Pemain Terbaik Sepanjang Masa

Lionel Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 dan menyandang gelar Greatest of All Time. Messi mengatakan menjuarai Piala Dunia adalah perwujuda

Lionel Messi. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Lionel Messi membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 dan menyandang gelar Greatest of All Time. Messi mengatakan menjuarai Piala Dunia adalah perwujudan mimpi masa kecil.

"Ini adalah mimpi semua anak. Saya beruntung bisa meraih segalanya dalam karier ini. Dan [trofi Piala Dunia] yang terus dicari ini sudah datang," ujar Messi dilansir dari detikHealth, Senin (19/12).

Perjuangan Messi hingga akhirnya bisa mengangkat trofi setelah mengalahkan Prancis bukan perjalanan yang mudah.

Di masa kecil, Messi didiagnosa dengan sindrom kekurangan hormon pertumbuhan atau growth hormon disorder (GHD) yang membuat perawakannya lebih pendek dari anak seusianya.

Baca Juga: Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia 2022, Kok Malah Ronaldo Trending Twitter?

GHD bisa disebabkan berbagai hal, seperti bawaan lahir, tumor hipofisis, tumor hipotalamus, trauma otak, infeksi, efek samping operasi/radiasi, bahkan idiopatik yaitu penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Kelainan hormon ini membuat pertumbuhan Messi sempat terhenti di usia 11 tahun saat tinggi badannya baru 127 cm.

Perawatannya yang mahal tak mampu ditanggung oleh keluarganya yang sederhana. Hingga akhirnya tim yang merekrutnya pada saat itu, FC Barcelona, bersedia menanggung biaya untuk perawatan kesehatan Messi.

Perawatan yang dilakukan adalah penyuntikan hormon pertumbuhan manusia. Untuk seseorang dengan GHD, terapi ini memungkinkan mereka untuk tidak hanya tumbuh lebih tinggi, tetapi juga membantu mengatasi berbagai masalah internal, seperti fungsi hipofisis, masalah kulit dan gigi, penglihatan yang buruk dan kekebalan yang lebih rendah.

Di balik masalah tubuhnya yang sempat 'mungil', kejeniusan Messi dalam bermain sepakbola tak dapat diragukan. Barcelona bahkan menjulukinya sebagai 'el pequeño mudito' atau 'si mungil pendiam' karena sikapnya yang jarang berinteraksi dengan rekan se-timnya.

Baca Juga: Argentina Sukses Kawinkan Copa America dan Piala Dunia!