Kalsel

Meski Sukarela, Relawan Batola Tetap Harus Berkompetensi

apahabar.com, MARABAHAN – Melalui orientasi yang berlangsung selama tiga hari, Palang Merah Indonesia (PMI) Barito Kuala…

Wakil Bupati Barito Kuala, Rahmadian Noor, bersama peserta orientasi KSR dan TSR. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Melalui orientasi yang berlangsung selama tiga hari, Palang Merah Indonesia (PMI) Barito Kuala memberikan pelatihan dasar kepada Korps Sukarelawan (KSR) dan Tenaga Sukarelawan (TSR).

Dibuka Wakil Bupati yang juga Ketua PMI Batola, H. Rahmadian Noor, orientasi berlangsung sejak Selasa (08/10) hingga dua hari ke depan.

Diikuti 37 peserta dari berbagai kecamatan, materi orientasi yang diberikan empat fasilitator terampil berupa dasar-dasar organisasi PMI dan teknik rescue seperti evakuasi maupun medical first response.

Bermodal teknik dasar tersebut, sukarelawan tidak hanya mengedepankan kemanusiaan dalam menolong sesama yang tertimpa musibah. Justru tanpa kompetensi, pertolongan yang diberikan bisa menambah masalah

“PMI merupakan organisasi kemanusiaan dan mengedepankan rasa sosial untuk membantu orang lain yang tertimpa musibah,” ungkap Rahmadi.

Namun, sebelum menanamkan jiwa sukarelawan, tentunya diperlukan bekal pengetahuan yang cukup. Karenanya, kegiatan orientasi sangat diperlukan. Apalagi di tengah era individualistis seperti sekarang.

“Diharapkan setelah mengikuti orientasi, peserta memahami peran dan tugas sukarelawan. Bagaimanapun sukarelawan tidak memiliki tujuan pribadi dalam bertugas,” tandas Rahmadi.

Baca Juga: Kembangkan Pariwisata Kalsel, SDM Industri Perhotelan Wajib Dididik

Baca Juga: Menggenjot Anjungan Kalsel di TMMI Jadi Pusat Promosi Wisata Banua

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Puja Mandela