Kalsel

Meresahkan, Dua Pengamen Pasar Siring Banjarmasin Dapat Siraman Rohani

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Fatur Rahman bersama seorang temannya yang saat itu berada di tepian Pasar…

Dua pengamen diamankan karena meresahkan pengunjung Siring Banjarmasin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Fatur Rahman bersama seorang temannya yang saat itu berada di tepian Pasar Terapung Banjarmasin digiring dua petugas Satuan Polisi Air Polresta Banjarmasin ke kapal patroli, Minggu (12/1) pagi.

Keduanya merupakan pengamen jalanan. Mereka memanfaatkan membludaknya wisatawan yang ingin menghabiskan waktu akhir pekannya di pasar Terapung Banjarmasin.

Untuk model pengamen seperti Muhammad Fatur Rahman ini, sangat mudah ditemui. Bermodalkan alat musik yang mereka bawa, utamanya gitar ukulele, mereka berusaha mencari rezeki dari kemurahan hati para pengunjung yang datang berwisata ke tempat ini.

Alih-alih menghibur, hampir rata-rata para pengamen jalanan ini justru membuat risih pengunjung. Memang mereka tidak memaksa apalagi mengancam saat meminta uang, namun perilaku ‘ogah’ pergi sebelum diberi uang membuat jengah para wisatawan.

“Akibat perilaku yang seperti itu, membuat pengunjung lokasi wisata pasar Terapung Banjarmasin mengaku risih. Apalagi mereka berpenampilan seperti preman,” ujar Kasubnit Binmas Aipda Ronny S kepada apahabar.com saat ditemui di Banjarmasin, Minggu sore.

Kepada kedua pengamen asli Banjarmasin itu, Aipda Ronny S pun memberikan nasehat agar merubah penampilannya yang terkesan garang itu. Ronny juga meminta kedua pengamen untuk melepaskan anting-anting di kedua telinga mereka. “Anting-anting yang dikenakan mereka kita minta untuk dicopot. Karena itu membuat mereka terkesan urakan,” tandasnya.

Kedua pengamen yang identik dengan gaya bebas dan urakan itu diberikan renungan tentang kepribadian. Hasilnya, mereka ngaku akan berubah. “Mereka terpaksa mengamen untuk jajan sehari-hari, begitu katanya,” tutur Ronny.

Lantaran tidak ada dasar hukum yang jelas, setelah dibina secara internal, semuanya lalu dilepas begitu saja. "Kami mengharapkan anak-anak jalanan ini dibina, karena bisa merusak anak lainnya. Terlebih pergaulan mereka bergabung jadi satu. Dikuatirkan anak-anak yang lain ikut terpengaruh," sesalnya.

Untuk menghadapi anak Jalanan tersebut, Ronny mengatakan tidak boleh dengan kekerasan. Sebab, hal itu justru bisa membuat mereka takut dan berontak. “Kami hadapi mereka dengan hati, kami juga berikan ceramah singkat dalam pembinaan itu,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengingatkan, para orangtua agar memperhatikan anak-anak mereka agar tidak menjadi korban atas rekrutmen anak jalanan yang kerab terjadi dewasa ini.

Baca Juga:Perayaan Natal, Wim Mandau: Wujudkan Tanbu Damai dan Penuh Cinta Kasih

Baca Juga:Tak Mampu Tampung Kiriman Air Irigasi, Sungai Bincau Meluap ke Pemukiman

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Syarif