Politik

Meraba Peta Politik Pilkada 2020 Kabupaten Banjar, dari Figur Muda hingga Poros Ketiga

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tinggal menghitung bulan, nama-nama dari kalangan pemuda diprediksi…

Ilustrasi Pemilu. Foto-dok.apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tinggal menghitung bulan, nama-nama dari kalangan pemuda diprediksi akan menjajaki bursa kontestasi politik dalam memperebutkan titel sebagai orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Banjar.

Lantas, Bagaimana Peta Politik Pilkada 2020 di Kota Berjuluk Serambi Mekah tersebut?

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM Banjarmasin, Samahudin Muharram menilai, Pilkada serentak yang digelar 2020 mendatang khusus Kabupaten Banjar, diprediksi akan menjadi panggung bagi figur muda yang dimiliki Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sebut saja seperti Aditya Mufti Ariffin dan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fahrani.

“Mengingat, hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 kemarin juga akan mempengaruhi di kontestasi Pilkada 2020,” ucap Mantan Ketua KPU Kalsel ini kepada apahabar.com, Jumat (30/05/2019) siang.

Disamping kedua tokoh muda itu, tak ketinggalan sosok petahana yang juga merupakan Wakil Bupati Banjar, H Saidi Mansur pastinya ingin melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan sang KH Khalilurrahman yang menjabat sebagai Bupati Banjar.

“Kendati demikian, tak bisa dikesampingkan tokoh-tokoh lain yang berhasil meriah kursi di DPRD Kalsel seperti H Rusli dari Partai Golkar dan Auf (Masrur Auf Jafar) dari Partai Demokrat,” tegasnya.

Koalisi parpol di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kemarin, sambung dia, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap Pilkada 2020. Ditambah dengan, kehadiran para ulama yang menjadi salah satu variabel paling menentukan.

Namun, semua masih bisa mencair. Mengingat, Pileg dan Pilkada merupakan dua kontestasi yang berbeda. Lantaran, Pilkada akan merambah ke semua segmen pasar politik.

“Jadi, tergantung calon siapa yang bisa melakukan pendekatan seluruh segmen tersebut,” cetusnya.

Terkait, apakah ada calon bupati Banjar yang maju melalui jalur independen? Samahudin menilai, kondisi itu dinilai sangat minim. Karena figur yang muncul memiliki latar belakang sebagai kader partai politik.

“Kontestasi Pilkada yang akan datang dengan melihat figur bermunculan, semuanya berlatarbelakang parpol, sehingga kemungkinan itu tipis,” jelasnya.

Malah, ia memprediksi akan terdapat tiga poros yang lahir di Pilkada 2020 Kabupaten Banjar, yakni poros partai Golkar, Petahana dan Islam. Bahkan, bisa adanya poros ketiga gabungan antara nasionalis dan islam.

“Agak susah untuk menghindari terjadinya tiga poros ini, kalau melihat kontestasi hasil Pileg dan potensi figur-figur yang muncul,” tutupnya.

Baca Juga: Ketua Karang Taruna Kabupaten Banjar Fahrani Siap Bersaing di Pilkada 2020

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin