Tak Berkategori

Menyingkap Misteri, 9 Fakta di Balik Tewasnya Istri Muda Pembakal di Hulu Sungai Tengah

apahabar.com, BARABAI – Hilangnya nyawa Latifah (31), istri muda salah seorang pembakal di Hulu Sungai Tengah…

Sejumlah luka sobek di tubuh mendiang Latifah usai jenazahnya dimandikan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BARABAI – Hilangnya nyawa Latifah (31), istri muda salah seorang pembakal di Hulu Sungai Tengah (HST), yang sedang hamil 9 bulan secara mengenaskan, masih jadi misteri.

Namun, menarik dicermati fakta-fakta apa saja ditemukan dari peristiwa tewasnya ibu muda ini yang mayatnya ditemukan bersimpah darah.

BREAKING NEWS: Pelaku Pembunuhan Istri Muda Pembakal di HST Menyerahkan Diri

Jasad Latifah ditemukan warga di dapur dalam rumahnya sendiri di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar Desa Banua Binjai, Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (12/09/2020).

Di tubuh mendiang, banyak terdapat luka sobekan akibat benda tajam.

Baca terus fakta-fakta apa saja dari misteri ini di halaman selanjutnya:

Sudah 4 hari sejak Sabtu 12 September 2020, Satuan Reskrim Polres HST belum menetapkan pelaku atas meninggalnya Latifah.

Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono menyebutkan pihaknya telah mengorek keterangan dari beberapa saksi.

Namun untuk kepentingan penyelidikan, polisi masih menutup rapat hasil pemeriksaan.

Dikatakan Kasat Reskrim HST, kematian Latifah mengarah ke pembunuhan. Sebab di kediamannya tidak ada barang yang hilang.

“Untuk mengarah ke pelaku kita belum bisa memastikan karena masih penyelidikan. Kita usahakan,” kata Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dani Sulistiono pada apahabar.com, Selasa (15/9).

Rumah Latifah sunyi tak dihuni, situasi lingkungan di kediaman mendiang pada malam hari./Foto-apahabar.com/Lazuardi

Ada beberapa fakta yang dihimpun apahabar.com di lapangan terkait kematian wanita hamil 9 bulan, istri muda pembakal di HST ini.

Pertama, sebelum kematian Latifah, ada 2 orang yang datang ke kediamannya. Hal ini berdasarkan pesan WhatsApp Latifah ke pada sang Ibu, Sainah pada Jumat 11 September pukul 18.57.

Keduanya yakni, anak dari istri pertama pembakal dan keponakan pembakal.

Namun dari pesan pertanyaan yang dikirim sang ibu, Latifah tak kunjung membalas. Centang duanya tidak berwarna biru.

“Saya balas, menanyakan, keduanya apakah menginap? tapi tak dibalas lagi,” kata Sainah dihubungi apahabar.com.

Hal ini rupanya tak sempat diceritakan Sainah kepada polisi saat diperiksa sebagai saksi oleh polisi.

“Saya hanya cerita tentang permasalahan rumah tangga yang sering diceritakanya kepada saya. Latifah cerita kalau hubungannya dengan istri tua pembakal tidak harmonis,” kata Sainah dihubungi apahabar.com, Selasa (15/9) sore.

Baca terus fakta-fakta berikutnya dari misteri ini di halaman selanjutnya:

Jelang Kematian Wanita Hamil Istri Muda Pembakal di HST, Ibunda: Rumah Latifah Didatangi Anak Istri Pertama

Kedua, kemudian masih pada Jumat 11 September sebelum jasad Latifah ditemukan pada pukul 12.59 esoknya, pembakal juga mendatangi kediaman istri mudanya ini. Hanya waktunya saja yang berbeda.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan dia sebagai saksi, pukul 10.00 datang pulang pukul 14.00. Selebihnya berada di gunung (kediamannya),” kata AKP Dani.

Ketiga, diketahui Latifah sudah tidak bernyawa berawal dari info seorang rekan korban, A, penjual jaring di pasar Barabai.

Seorang sahabat Latifah, yang enggan namanya dimediakan ini menyebutkan, si A ingin membayar utang jengkol sebesar Rp280 ribu.

Sejak Jumat, 11 September malam, si A mencoba menghubungi Latifah. Sebanyak 4 kali mencoba menelepon, tak kunjung dijawab oleh Latifah.

Lalu si A, cerita sahabat Latifah, memutuskan untuk mendatangi ke rumahnya langsung keesokan harinya atau Sabtu 12 September setelah berjualan di pasar sekitar pukul 12.59.

“Saat azan zuhur, si A ini mengetuk pintu rumah A. Tapi juga tak kunjung dibukakan pintu. Setelah dintip melalui celah jendela yang masih ditutup seng, Latifah tergeletak di dapur,” kata si sahabat yang berumur 27 tahun ini.

Foto profil di akun WhatsApp Latifah yang ditampilkan ibunya, Sainah./Foto-apahabar.com/Lazuardi.

Lantas, melihat itu, si A meminta bantuan warga dan memanggil ketua RT setempat. Akhirnya, berhasil menerobos masuk lewat pintu belakang lantaran pintu depan terkunci dari dalam.

Keempat, saat jasad ditemukan di rumahnya sendiri, tepatnya di bagian dapur, darah berhamburan di atas karpet kecil. Di sana juga terdapat potongan rambut yang berserakan.

Sahabat dekat Latifah menceritakan, awal penemuan jasad Latifah, jauh sebelum polisi mengamankan TKP, ditemukan jejak kaki.

“Bentuk telapak kakinya kecil tapi panjang,” kata sang sahabat yang juga penjual jengkol.

Kelima, di tubuh Latifah banyak ditemui luka sobek. Mirip seperti habis di tebas-tebas dengan senjata tajam.

VIDEO: Mengintip Lokasi Penemuan Mayat Wanita Hamil Diduga Istri Pembakal HST

Baca terus fakta-fakta berikutnya dari misteri ini di halaman selanjutnya:

Di bagian belakang kepala, bahu bagian belakang dan lengan terdapat luka sobek yang cukup panjang.

“Luka seperti bekas tebasan senjata tajam di bagian punggung bawah leher, lengan kiri dan jari kelingking hampir putus,” kata sang sahabat yang ikut memandikan jenazah Latifah.

Keenam, mendiang Latifah sebelum masuk Islam memiliki nama Ira. Orang-orang terdekatnya lebih familiar dengan nama itu.

Dia tinggal di Hinas Kanan-Datar Ajab Kecamatan Hantakan.

Pesan WhatsApp terakhir pada ibunya, Sainah. Foto-Istimewa

Dibangun secara bertahap, rumah di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar yang sepi penduduk itu baru 6 bulan didiami Latifah.

Ketujuh, Latifah merupakan istri muda salah satu pembakal atau kepala desa di Kecamatan Hantakan. Diduga Latifah merupakan istri ketiga dari pembakal ini.

Latifah nyaris melahirkan. Sebab dia sudah mengandung selama 9 bulan. Tinggal menunggu harinya.

Kedelapan, sebelum menjadi istri muda, Latifah sempat berumah tangga. Namun berkahir, hingga kawin dengan salah seorang pembakal di HST.

Kesembilan perkawianannya dengan yang terdahulu dikarunia anak. Anaknya saat ini bersama sang ayah atau suami Latifah terdahulu.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin