Pemkab Barito Kuala

Menu Jejangkit Dominasi Festival Pangan Lokal dan Ikan Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Dari sekian pangan lokal, menu dari Jejangkit mendominasi Festival Pangan Lokal: Beragam, Bergizi,…

Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, meninjau salah satu stand peserta Festival Pangan Lokal B2SA. Foto-Humpro Setda Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Dari sekian pangan lokal, menu dari Jejangkit mendominasi Festival Pangan Lokal: Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Lomba Masak Ikan, Selasa (29/10).

Diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) bersama TP PKK Barito Kuala, serta dihadiri Bupati Hj Noormiliyani AS, festival ini diikuti seluruh TP PKK kecamatan.

Terdapat dua kategori dan lima nomor yang dilombakan. Dari kategori B2SA, dipertandingkan nomor lunch box, produk pangan komersial dan menu balita.

Sedangkan kategori lomba masak ikan mempertandingkan menu keluarga dan menu kudapan.

Agus Gazali Rahman atau lebih dikenal Agus Master Chef didapuk sebagai salah seorang juri B2SA, serta juri tamu Shintya Oktalina Fauziah di kategori masak ikan.

Jejangkit mendominasi lomba tersebut, karena berhasil meraih dua gelar juara. Membawa paket menu Bahan Kampung Kualitas Komplit (Bangkit), kecamatan termuda ini memenangi nomor lunch box.

Dalam lunch box tersebut tersedia Singkong Kukus Bumbu Sederhana (Si Kubus), Jantung Ikan Pisang Nila (Abon Japin), Tahu Mutiara Bunga (Tamu Bunga), Batang Pohon Pisang Katuk (Tumis Bapikat) dan Pepaya Buah Naga (Puding Pena).

Paket makanan dari kecamatan termuda di Batola ini mengalahkan lunch box dari Alalak dan Anjir Pasar.

Gelar kedua Jejangkit diperoleh dari kategori lomba masak ikan nomor menu keluarga. Perpaduan puding Haruan Labu Buah Naga (Halana) dan Haruan Pare (Harpa) mengalahkan masakan dari Cerbon dan Anjir Pasar.

Cerbon membawa nila susun cantik, sedangkan Anjir Pasar di urutan ketiga menampilkan nila selimut wijen.

Sementara nomor menu balita dimenangi Rantau Badauh yang menampilkan lumpia ekado haruan saus nanas. Tabunganen dengan pikasu haruan di peringkat kedua, disusul kukus haruan saus mangga dari Tabukan.

Kemudian rambutan haruan dari Anjir Pasar dinobatkan sebagai juara menu kudapan, menyisihkan puding cendol haruan kuah mangga yang dibawa Marabahan, dan burger jagung haruan dari Tabukan.

Sedangkan dari nomor produk pangan lokal komersial, Marabahan akhirnya bisa meraih menu terbaik, di atas sajian Anjir Pasar dan Mekarsari.

Selanjutnya semua hasil olahan pangan yang disajikan tidak selesai dalam lomba. Menu-menu tersebut diarsipkan untuk dikembangkan dan dikemas agar memberikan nilai ekonomis.

“Penganekaragaman pangan sudah menjadi keharusan guna menunjang pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman,” ungkap Noormiliyani.

Terlebih Batola baru mencapai 83,4 poin dari nilai standar 100 yang menunjukan keragaman komposisi pangan, sesuai survei konsumsi pangan 2018.

“Artinya konsumsi karbohidrat masih didominasi beras dibanding sayuran, buah dan ubi-ubian. Sementara konsumsi protein yang bersumber dari ikan mencapai 56,8 gram per kapita per hari,” tandas Noormiliyani.

Baca Juga: Peringatan Sumpah Pemuda Di Batola Penuh Warna

Baca Juga: Peringatan Sumpah Pemuda Di Batola Penuh Warna

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Puja Mandela