Menteri Pertanian Kepincut Cabai Hiyung Tapin

Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Selatan, Kamis-Jumat (16-17/11).

Menteri Pertanian Amran Sulaiman kunker ke Kalsel. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis-Jumat (16-17/11).

Tiba di Kegubernuran Kalsel, Kota Banjarbaru, Amran Sulaiman langsung meninjau stan-stan yang memamerkan produk lokal hasil olahan sejumlah balai pertanian.

Di salah satu stan dari Tapin, Amran kepincut dengan pedasnya cabai hiyung. Menurutnya, cabai hiyung ini cukup membanggakan sektor pertanian Kalsel.

Menurutnya, cabai hiyung harus dikembangkan. "Cabai ini pedasnya 17 kali lipat dibanding cabai nasional," timpal Amran.

Cabai hiyung kata dia, harus jadi penyuplai ke Jakarta. "Artinya, cabai Kalimantan bisa menyelesaikan cabai nasional," ujarnya.

Di sisi lain, Amran menyampaikan target agar Indonesia kembali swasembada pangan kembali digaungkan. Dia mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras.

Amran juga meminta penyuluh di Kalsel untuk bersama bekerja, bahu membahu dalam mencapai target peningkatan produksi padi. Khusus di Banua.

"Saya hadir di sini untuk mengajak kawan-kawan penyuluh untuk bekerja keras dalam meningkatkan produksi pangan sembari swasembada," papar Amran.

Ia juga meminta dukungan dari Pemprov Kalsel dalam menyukseskan amanah presiden Jokowi untuk mencapai kembali swasembada.

Menurutnya, Kalsel punya potensi lahan rawa nomor satu yang akan digarap dalam menggedor produksi pangan.

"Program pemanfaatan lahan rawa untuk Indonesia bisa swasembada pangan," ujarnya.

Di tahap awal, Kementan sudah siap menanam padi di 500 ribu hektare lahan rawa pada awal tahun 2024 mendatang.

Kemudian, 3 bulan berikutnya akan menanam padi di 500 ribu hektare sisanya. Jika ditotal dalam setahun, Kementan diperkirakan menggarap lahan rawa 1 juta hektare.

"Ini agar Indonesia bisa swasembada pangan," katanya lagi.

Ribuan hektare lahan itu tersebar di 10 provinsi. Tahap awal dilakukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Lampung.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, tema yang diusung adalah dukungan penyuluhan dan petani dalam meningkatkan produksi padi dan jagung di Kalsel.

"Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Banua," paparnya.

Kalsel sendiri adalah provinsi penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah. Khususnya lahan rawa.

Sementara itu, Plh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, dr Joko Tri Harjanto mengatakan, pihaknya turut serta dalam kegiatan pelatihan penyuluh di gedung Idham Chalid, di Banjarbaru.

"Kami juga punya inovasi biotron dari hasil mengikuti KIPP (kompetisi inovasi pelayanan publik) dan masuk 45 besar," singkatnya.

Baca Juga: Di Tala, Mentan RI Janji Sulap 200 Ribu Hektare Lahan Rawa Jadi Sawah