Anggaran OSS

Menteri Investasi Bahlil Kecewa Ditolak Menkeu Sri Mulyani

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia curhat. Ingin minta tambahan anggaran Online Single Submission (OSS), tapi ditolak Menkeu Sri Mulyani.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (Kiri) dalam rapat kerja bersama Komisi VI, Jakarta (4/9)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia curhat. Ingin minta tambahan anggaran Online Single Submission (OSS), tapi ditolak Menkeu Sri Mulyani.

"Kami ajukan anggaran tambahan 800 miliar. Tapi tidak ada anggaran tambahan, gimana bisa kami sempurnakan?," katanya dalam Rapat Kerja Komisi VI, Senin (4/9).

Bahlil kecewa. Ia mengumpakan OSS seperti minibus. Kalau boleh menyebut merk, avanza.

Baca Juga: Investasi Asing Indonesia Kalah dengan Singapura, BPKM: Tak Masalah

"Jangan paksa orang hidup nyaman di dalam mobil avanza. Tapi kalo mau pakai mobil bagus, ya Mercy," ungkapnya.

Ia merasa jika anggaran untuk Kementeri Investasi terlampau sedikit. Secara umum tak senada dengan beban kerja yang diberikan.

"Misal kita bicara soal hilirisasi, investasi, tapi pelayanan uangnya cuma Rp1,2 triliun," terangnya.

Baca Juga: Dewan Nasional KEK: Realisasi Investasi di Indonesia Rp 128,5 Triliun

Jika terus seperti itu, asumsi dia, mimpi besar yang ada sekarang hanyalah tema indah saja. Sulit diwujudkan.

Diakhir penyampaiannya, menteri investasi itu mengingatkan. Persoalan tuntutan yang dia bawa adalah bagian dari kebutuhan rakyat. "Jadi ini bukan karena saya ingin jadi menteri yang cengeng," katanya.

"Lagi pula kita sudah WTP 15 kali. Itu juga bukan karena kerja yang bagus tp karena uang yang dikasih kecil," pungkasnya.