Tragedi Km 171 Tanbu

Menteri ESDM Bungkam Soal Patungan Tangani Km 171 Tanbu

Kasus jalan nasional Km 171 di Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan makin tak jelas. Belakangan, malah bikin malu.

Jalan longsor akibat tambang di Km 171 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan belum tertangani. Padahal sudah hampir sepuluh bulan. Dok. Apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - Kasus jalan nasional Km 171 di Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan makin tak jelas. Belakangan, malah bikin malu.

Pikir saja. Semua perusahaan tambang di Tanah Bumbu diminta patungan. Mau terlibat atau tidak, mereka mesti ikut membiayai kerusakan di Km 171. Ide itu datang dari Kementrian ESDM lewat Ditjen Minerba.

Sayangnya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif bungkam. Ia enggan menanggapi soal itu. Saat ditanya wartawan apahabar.com, Jumat (23/6) siang, dirinya bergegas masuk ruangan.

Sebelumnya, ide patungan itu terungkap dalam rapat di DPRD Kalsel, Senin (19/6) tadi.

Ketua DPRD Kalsel, Supian HK mempertanyakan ide itu. Ia tak yakin perusahaan mau patungan. "Ya nyatanya, mereka tidak bersedia," ucapnya.

Bagi Supian ini rancu. Apalagi yang diminta oleh pusat adalah dana CSR. Ia tak sepakat.

"Maunya perusahaan yang berkaitan dengan jalan itu mengeluarkan uang khusus untuk perbaikan. Bukan dana CSR," tekannya.

"Dana yang kita (Kalsel) sumbang ke pusat begitu besar. Masa cuma Rp300 miliar saja perbaikan jalan itu," lanjutnya.

Biar tahu saja. Kabarnya, total ada 83 perusahaan dimintai patungan. Namun hanya tiga yang bersedia.