Menteri BUMN Pamer Laba BUMN Rp179 triliun, Serapan Anggaran Capai 99,06%

Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan realisasi anggaran Menteri BUMN tahun 2022 mencapai 99,06%.

Erick Thohir saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (13/2).  FOTO/Youtube TV Parlemen

apahabar.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan realisasi anggaran Menteri BUMN tahun 2022 mencapai 99,06%. Sepanjang tahun lalu, realiasai anggaran mencapai Rp196,5 miliar dari total pagu anggaran Rp198,43 miliar.

Hal itu diungkapkan Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (13/2). "Alhamdulilah saya rasa presentasinya terus tinggi, tahun 2022 terealisasi mencapai 196,5 miliar atau sebesar 99,06% dari total pagu anggaran 198,43 miliar," ujar Erick.

Kendati demikian, Erick Thohir mengatakan hasil realisasi anggaran kementerian yang dipimpinnya masih mengikuti proses audit oleh BPK dan BPKP. "Ini masih on audit oleh BPK dan BPKP," ujarnya. 

Mantan pemilik klub Inter Milan tersebut kembali mengungkapkan, aset BUMN saat ini mengalami peningkatan signifikan. "Total untuk aset BUMN itu meningkat dari RP8.978 triliun menjadi Rp9. 867 triliun pada 2022," katanya.

Baca Juga: Kesempatan Emas! Erick Thohir Beri Kesempatan Berkarir di BUMN

Selain itu, ekuitas BUMN tahun 2021 dari Rp2.778 triliun meningkat menjadi Rp3.150 triliun di tahun 2022. "Kita memperkuat, mempermudah kita tidak berhutang. Ini salah satunya bagaimana melihat ekuitas kita meningkat tahun 2022," tambahnya.

Dari sisi pendapatan, seluruh perusahaan plat merah juga mengalami lonjakan dari Rp2.292 triliun di tahun 2021 menjadi Rp2.613 triliun setahun kemudian. Hal yang sama terjadi di laba BUMN yang tahun ini meningkat dengan total laba bersih Rp179 triliun, sementara di tahun 2021 hanya Rp125 triliun.

"Kita lihat pencapainya, laba kita meningkat Rp33,7 trilliun tahun ini," ujarnya.

Secara khusus, Erick memberikan catatan tentang laba Garuda Indonesia, dimana maskapai penerbangan tersebut mencatat laba berupa non tunai atau non cash sebesar Rp55 triliun.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, BUMN Dukung Operasional Pabrik Pupuk PT PIM

"Istilahnya non cash, bukan berupa uang, tapi dicatat kembali semua laporannya. Masih proses audit" terangnya.

Berikutnya, Erick merinci kontribusi laba terbesar ada di Bank Himbara atau bank milik negara. Bank Rakyat Indonesia (BRI) meraup keuntungan di atas Rp50 triliun, Bank Tabungan Negara (BTN) di atas Rp3 triliun, BNI di atas Rp18 triliun dan terakhir Bank Mandiri sebesar 44 triliun.

"Kalau kita lihat dari 12 gelas cluster yang kita miliki, jasa keuangan ini yang memang paling tinggi kontribusinya," ujarnya.

Untuk tahun 2023, Erick tetap optimistis laba BUMN bisa meningkat jelang tahun politik. "Apakah bisa meningkat setinggi ini di 2023? Ini kan kita tahu, ini tahun politik, nanti dipikir sudah tidak serius kerja seluruh kementerian, padahal memang konsolidasinya sudah mencapai 70%," pungkasnya.