Visi Infrastruktur

Menteri Basuki: Infrastruktur Jadi Penentu Daya Saing Bangsa

Kementerian PUPR menegaskan bahwa infrastruktur jadi penentu daya saing bangsa. Karenanya, pembangunan infrastruktur merupakan program prioritas nasional.

Kementerian PUPR menegaskan bahwa infrastruktur jadi penentu daya saing bangsa. Foto: Dok. Kementerian PUPR

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian PUPR menegaskan bahwa infrastruktur jadi penentu daya saing bangsa. Karenanya, pembangunan infrastruktur merupakan program prioritas nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat dua peran utama infrastruktur. Pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jalan tol, energi, dan bendungan.

Kedua, infrastruktur sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi.

"Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian," kata Basuki dalam keterangannya, Minggu (6/8).

Baca Juga: Tinjau JIS Bareng Erick, Menteri Basuki Bilang Banyak Harus Diperbaiki

Produktivitas merupakan kunci dalam pembangunan infrastruktur. Lanjut Basuki, Hal itulah yang menjadikan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura dapat mencapai taraf ekonomi yang maju.

Menurutnya, berbagai proyek yang kini terus digenjot bukan sekedar untuk terlihat mewah semata. Melainkan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain dalam infrastruktur. 

Merujuk data World Economic Forum, Indonesia pada 2012 berada di posisi 78. Selama 11 tahun berselang, kini Indonesia menduduki posisi ke-51. 

Baca Juga: World Bank Dukung PUPR, Menteri Basuki: Bantu Capai Target RPJMN

Hal tersebut, lanjut Basuki, tentu dapat berkontribusi terhadap status Indonesia masuk ke dalam daftar layak Investasi di pasar global. 

"Cita-cita kita di tingkat global pada level 40. Kalau dilihat daya saing infrastruktur pada kawasan regional, kita Alhamdulillah masih di bawah Malaysia, masih di bawah Thailand," tegasnya.

Untuk itu, proyek infrastruktur harus terus digenjot demi kemajuan Indonesia. Jika tidak, posisi Indonesia bakal terus tertinggal bahkan jalan di tempat.

"Kalau kita tidak segera membangun infrastruktur bisa jadi sebentar lagi dibalap Philipina dan mungkin Timor Leste," katanya. 

Baca Juga: Tantangan Konstruksi IKN, Menteri Basuki Pastikan dapat Diselesaikan

Untuk itu, lanjut Basuki, kecepatan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian. 

Tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, namun juga infrastruktur energi, transportasi, sumber daya air, perumahan serta teknologi informasi dan komunikasi.

"Dengan kata lain, infrastruktur yang semakin kompetitif menjadi kunci utama dalam menarik investasi ke Indonesia," tegasnya.