Boikot Produk Israel

Menteri Bahlil Santai Hadapi Seruan Boikot Produk Israel

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia buka suara perihal buntut konflik Israel-Hamas. Yakni seruan boikot produk yang terkait dengan Israel.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia buka suara perihal buntut konflik Israel-Hamas. Yakni seruan boikot produk yang terkait dengan Israel yang terjadi belakangan ini.

Bahlil menegaskan, aksi boikot itu tidak mempengaruhi proses realisasi investasi pada tahun 2023 ini. Dia tetap optimis target investasi Rp 1.400 triliun akan tetap tercapai.

"Sampai 2023 saya pikir nggak ada pengaruh apa-apa. Target Rp 1.400 triliun tetap tercapai," ujarnya usai acara Anugerah Layanan Investasi di Jakarta, Rabu (8/11).

Baca Juga: Investasi di IKN Mandek, Menteri Bahlil Buka-bukaan 

Namun, Bahlil tidak menutup mata bahwa ke depannya aksi boikot ini memiliki dampak terhadap sektor investasi. Meski pada saat ini pengaruhnya masih terhitung kecil.

"Ada (dampaknya) tapi belum dalam ya. Dan mungkin karena baru ya. Sekalipun kecil tapi itu ada," tuturnya.

Baca Juga: Investasi Tembus Rp 1.400 Triliun, Bahlil Ungkap Siapa Donaturnya

Sementara itu, pemerintah baru mulai merumuskan langkah-langkah untuk target investasi tahun 2024 di Desember mendatang. Bahlil menilai masih perlu melihat perkembangan yang terjadi.

"Kami merumuskan nanti bulan Desember, kita lihat perkembangan yang ada, sampai Desember seperti apa, baru kemudian kita rumuskan untuk melakukan langkah-langkah di Januari," jelas dia.