Menopause Bukan Akhir Dunia Seorang Wanita

Memasuki usia 45 hingga 55 tahun, adalah hal lumrah bagi kaum hawa bila siklus menstruasinya berakhir. Kondisi ini dinamakan sebagai menopause.

Ilustrasi menopause bukan akhir dunia seorang wanita (Foto: dok. Verywel Health)

apahabar.com, JAKARTA - Memasuki usia 45 hingga 55 tahun, adalah hal lumrah bagi kaum hawa bila siklus menstruasinya berakhir. Kondisi ini dinamakan sebagai menopause, di mana menandakan penurunan alami fungsi reproduksi wanita seiring bertambahnya usia.

National Health Service (NHS) menjelaskan wanita yang mengalami menopause juga mengidap beberapa gangguan lain. Di antaranya, gangguan tidur, hot flash, sakit kepala, dan nyeri tubuh.

Harvard Medical School bahkan menambahkan bahwa wanita menopause turut mengalami penurunan kemampuan kognitif, seperti melandainya kinerja memori, berkurangnya kecepatan otak dalam memperoleh informasi, menurunnya kemampuan verbal, hingga berkurangnya kemampuan untuk fokus.

Gejala yang demikian, sayangnya, membuat segelintir wanita menderita stres dan sakit yang berujung pada penurunan kualitas hidup.

Malahan, sebuah studi yang dirilis di Eropa pada 2021 menyatakan tingkat bunuh diri wanita menopause bertambah sebesar enam persen selama 20 tahun terakhir.

Tercetusnya Hari Menopause Sedunia

Pada hakikatnya, menopause adalah hal lazim yang bakal dialami setiap wanita. Sebab itu, untuk mencegah hal-hal tak diinginkan, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan guna meningkatkan taraf hidup wanita menopause.

Berangkat dari kondisi itu pula, World Health Organization (WHO) dan International Menopause Society (IMS) akhirnya mencetuskan World Menopause Day alias Hari Menopause Sedunia. Peringatan ini jatuh pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya.

Lebih dari tiga dekade silam, tepatnya pada 1984, Hari Menopause Sedunia dirayakan untuk meningkatkan kesadaran soal kondisi menopause yang dialami wanita seiring bertambahnya usia. 

Selain itu, momen ini juga digunakan untuk mendukung peningkatan kesehatan. Sekaligus, meningkatkan kesejahteraan bagi wanita lanjut usia.

Cara Merayakan Hari Menopause Sedunia: Kenali Gejalanya

Adapun salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk berpartisipasi dalam memperingati Hari Menopause Sedunia ialah mengenali gejalanya.

Tak lain dan tak bukan, ini bertujuan agar semakin aware dengan kondisi menopause.

Melansir menopause.org, berakhirnya siklus menstruasi ditandai dengan perubahan suasana hati, vagina mengering, gangguan tidur, serta perasaan hangat yang datang tiba-tiba secara intens di sekujur wajah, leher, dan dada.

Gejala tersebut bisa saja terjadi bertahun-tahun sebelum memasuki menopause, atau dikenal dengan istilah perimenopause.

Umumnya, wanita dengan rentang usia 45 sampai 55 tahunlah yang mulai mengalami kondisi demikian.

Kendati begitu, tak dapat dipungkiri, wanita berusia di bawah 40 tahun juga bisa mengalami gejala menopause – meski probabilitasnya kecil, yaitu sekitar satu persen. Hal ini disebut sebagai menopause dini.

Menopause dini dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diminimalisir dengan terapi hormon menopause (MHT), terapi pengganti hormon (HRT), atau mengonsumsi pil kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan progesteron.